Kaesang Pangerap Berbisnis Tanpa Minta Modal ke Sang Ayah
Meski sebagai anak Presiden Joko Widodo, namun Kaesang Pangerap tidak memanfaatkan fasilitas ayahnya untuk berbisnis.
Toko miliknya pun sederhana karena tidak berada di ruko pinggir jalan protokol ataupun mal.
Menurut Kaesang, ia menyewa salah satu ruangan dari dokter langgannya waktu ia masih kecil.
Ukurannya sekitar 9 x 5 meter. Tepat di samping depan outlet terdapat kafe yang menyediakan minuman, makanan ringan hingga mi rebus milik sang dokter.
Belajar dari dua kali bisnis yang bangkrut, Kaesang mengaku banyak berkonsultasi dengan Gibran, kakak kandungnya sebelum membuka lima usahanya.
Namun sesekali ia pun berkonsultasi kepada Presiden Jokowi.
"Mas Gibran kan bisnisnya lebih kekinian daripada bapak. Gayanya lebih mileneal. Sekarang berbisnis kita nggak bisa pakai gaya lama," jelas Kaesang.
Belajar dari Gibran, Kaesang banyak memanfaatkan media sosial untuk pemasaran. Hasilnya, sudah lima usaha dia lakoni di usianya yang masih muda.
"Kami memanfaatkan social media. Di sini saya lebih banyak belajar dengan Mas Gibran. Kalau saya belajar dari Bapak nanti saya ketinggalan zaman. Tetapi sama Bapak konsultasi juga," ujar Kaesang.
Kaesang mengaku berbisnis untuk membuka lapangan kerja. Lima tempat usahanya kini sudah mampu menyerap tenaga kerja sekitar 200-an orang.
"Kedua agar bisa bayar sekolah. Kalau tidak, nanti saya tidak bisa skripsi," katanya.
Kecebong tabrak tiang listrik
Dari pembukaan outlet barunya Sang Javas X Truz, Kaesang menunjukkan salah produk kaos kecebongnya yang unik.
Kaos itu bergambar cerita komik mobil sang kecebong menabrak tiang listrik karena bermain telepon seluler saat mengemudi.
"Kaos kecebong ini memilik cerita. Ceritanya kecebong ini lagi nyetir suka selfie. Padahal polisi sudah bilangin kalau di jalan jangan suka main handphone. Terus kecebongnya akhirnya nabrak tiang," cerita Kaesang.
Cerita kecebong itu, kata Kaesang, mengandung pesan bahwa jangan bermain ponsel saat menyetir mobil.