Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Nazaruddin Mulai Bela SBY dan Ibas, Setya Novanto Tertawa Setelah Buku Hitamnya Terbaca

Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin menegaskan Presiden ke-6 RI, SBY dan Edhy Baskoro Yudhoyono alias Ibas

Editor: Aswin_Lumintang
tribunnews
Terdakwa kasus korupsi Proyek E-KTP Setya Novanto saat menjalani sidang di Pemgadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Senin (12/2/2018). Pada persidangan kali ini jaksa penuntut umum (JPU) pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menghadirkan empat orang saksi. Mereka yakni, mantan Wakil Ketua Komisi II Taufiq Effendy, politikus Partai Golkar Agun Gunandjar Sudarsa, dan mantan Ketua Fraksi Partai Demokrat Jafar Hafsah. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin menegaskan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Edhy Baskoro Yudhoyono alias Ibas tidak terlibat dalam korupsi proyek e-KTP. 

Hal itu diungkapkan Nazar usai bersaksi untuk terdakwa e-KTP Setya Novanto di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Pusat, Senin (19/2/2018).

Mumammad Nazaruddin-Setya Novanto
Mumammad Nazaruddin-Setya Novanto (Kolase Tribun Manado)

Meski begitu, terdakwa kasus dugaan korupsi e-KTP, Setya Novanto tetap menulis nama SBY dan Ibas di buku hitam miliknya.

Baca: Persija Gelar Latihan Jelang Laga Kontra Tampines Rovers

Menurut informasi, nama-nama yang ditulis di buku itu ialah mereka yang turut serta menikmati aliran uang panas e-KTP.

Ketika ditanya, mengapa Nazaruddin mengatakan SBY dan Ibas tidak terlibat, namun nama keduanya tetap tercantum di buku hitam Setya Novanto?

"Nah itu dia," jawab Setya Novanto lanjut tertawa.

Kembali ditegaskan apakah memang Setya Novanto mengetahui keterlibatan keduanya? Mantan Ketua DPR RI ini enggan membocorkan.

Terlebih buntut dari terseretnya nama SBY di sidang korupsi e-KTP, kuasa hukum Setya Novanto, Firman Wijaya dilaporkan ke Bareskrim oleh SBY sendiri atas tuduhan pencemaran nama baik.

"Kita lihat saja nanti. Ya ini kan mengalir di sidang. Silakan saja pemikirannya bagaimana, saya hanya dengar di sidang. Tanya Pak Mirwan lah," tambahnya.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved