8 Anggota BEM UI Terbang ke Asmat, Benerkah Zaadit Taqwa Tidak Ikut?
Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia ( BEM UI) sudah memberangkatkan tim ke Asmat, Papua
TRIBUNMANADO.CO.ID - Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia ( BEM UI) sudah memberangkatkan tim ke Asmat, Papua, untuk membantu warga disana yang mengalami gizi buruk dan penyakit campak.
Koordinator Bidang Sosial Politik BEM UI Averous Noor Esa mengatakan, ada 8 orang yang sudah diberangkatkan dan dibagi kedalam dua tim.
Empat orang di tim pertama sudah berangkat.
Tim pertama yang terdiri dari empat mahasiswa sudah berangkat pada Senin (12/2/2018) lalu bersama relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) dengan lokasi tujuan di Distrik Siret.
Tim kedua yang juga terdiri dari empat mahasiswa berangkat bersama Satgas Kesehatan TNI dengan tujuan Distrik Fayet pada Kamis (15/2/2018) pagi ini.
Rombongan bertolak dari Bandara Halim Perdanakusuma pukul 05.00 WIB menggunakan pesawat angkut militer dan akan tiba di Timika pukul 16.00 WIT.
"Ada dua tim dan dua-duanya sudah berangkat," kata Koordinator Bidang Sosial Politik BEM UI Averous Noor Esa kepada Kompas.com, Kamis (15/2/2018).
Ave mengatakan, tim akan menyalurkan donasi yang sudah digalang BEM UI di situs kitabisa.com.
Hingga Kamis siang ini, sudah terkumpul dana Rp 230 juta.
"Donasi akan terus kita buka sampai tanggal 18 Februari," ucap Ave.
Ave mengakui, Ketua BEM UI Zaadit Taqwa yang memberi kartu kuning ke Presiden Joko Widodo tidak ikut berangkat ke Asmat.
Ia mengatakan, memang ada pembagian tugas di BEM UI, dimana terkait aksi kemanusiaan dipimpin langsung oleh Wakil Ketua BEM UI Eto Idmand Perdina.
"Wakil Ketua BEM itu memang langsung membawahi departemen sosial masyarakat. Jadi memang ini job desk nya wakil ketua BEM. Dan kalau dua-duanya berangkat nanti enggak ada yang mengomandoi BEM di rumahnya sendiri," kata Ave.
"Jadi, ya memang kemarin yang menjawab Pak Jokowi Wakil Ketua BEM-nya, bahwa kita memang ada rencana kesana itu wakil ketua BEM yang ngomong," tambahnya.
Ketua BEM UI Zaadit Taqwa sebelumnya melakukan aksi mengacungkan kartu kuning kepada Presiden Joko Widodo.