Pasca Bupati Jombang Kena OTT, KPK Bolak Balik di Kantor Dinkes Jombang
Pasca Bupati Jombang, Nyono Suharli Wihandoko tertangkap tangan. Kantor Dinas Kesehatan Jombang kembali didatangi dua petugas
TRIBUNMANADO.CO.ID, JOMBANG –Pasca Bupati Jombang, Nyono Suharli Wihandoko tertangkap tangan. Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Jombang kembali didatangi dua petugas diduga dari KPK, Minggu (4/2/2018).
Kedua petugas tersebut terdiri dari seorang perempuan dan laki-laki. Keduanya tiba di Dinas Kesehatan sekitar pukul 10.00 WIB menggunakan mobil Innova berpelat Surabaya.
Baca: Pastor Kris Sosialisasi Kembalinya Gereja Katolik ke Wilayah Keuskupan Manado di Paroki Lembean
Baca: Bupati Toni Supit Serahkan Bantuan ke Puskesmas Makalehi Senilai Rp 6,1 Miliar
Berselang 15 menit kemudian, kedua orang tersebut keluar lalu masuk mobil lagi. Keduanya tidak terlihat membawa berkas apapun.
Menurut keterangan salah satu penjaga, kedua petugas tersebut datang meminta surat bukti penyerahan kunci dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) miliknya.
“Tadi seperti yang dilihat ada dua orang KPK, laki-laki dan perempuan, hanya minta bukti penyerahan kunci ruangan kepala dinas kesehatan dan minta KTP saya,” jelasnya singkat.
Kedatangan dua orang tersebut diduga berkaitan dengan kasus operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan petugas KPK kepada Bupati Jombang Nyono Suharli Sabtu 3 Februari 2018 malam.
Dalam OTT tersebut, komisi Antirasuah mengamankan Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko dan seorang ajudannya. Keduanya langsung dibawa ke gedung KPK di Jakarta.
Tak hanya itu, tiga pejabat Dinkes Jombang juga diinterogasi oleh penyidik KPK. Yakni Kepala Puskesmas Perak berinisial OI dan seorang Kepala Puskesman Plumbon Gambang, Gudi, berinisia D, dan seorang pejabat inisiial S.
Baca: Kerap Tutup Mulut, Kini Mulan Jameela Berani Ungkap Sosok Dhani yang Sebenarnya
Baca: Tahun ini, Seluruh SMA/SMK di Sitaro Siap Gelar UNBK
Baca: Selama 43 Hari ke Depan, Kepala Satuan Kerja di Minsel Dilarang Keluar Daerah Tanpa Izin Bupati
Baca: Terkait Kedekatannya dengan Tetty Paruntu, Begini Kata Wawali Tomohon
Baca: Sepanjang 2017, 54 Orang Meninggal Dunia karena Kecelakaan Lalu Lintas di Manado