Warga Berbondong Cabut Dukungan di KPU
Ada 19 warga yang datang mendatangi kantor KPU Kota Kotamobagu untuk menarik dukungan dari pasangan bakal pasangan calon perseorangan
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor:
Laporan Wartawan Tribun Manado Christian Wayongkere
Kotamobagu, Tribunmanado.co.id - Sudah puluhan warga sejak hari Senin mendatangi kantor Komisi pemilihan umum (KPU) Kota Kotamobagu di bilangan jalan Katamso, hingga Kamis (25/1) masih ada 19 warga yang datang silih berganti.
Ada berbagai macam yang mereka ingin dan telah sampaikan kepada lima orang komisioner KPU Kotamobagu seperti Kartu tanda penduduk (KTP) yang dimasukkan ke dalam syarat dukungan pencalonan bakal pasangan calon perseorangan Jainuddin Damopolii-Suharjo Makalalag (Jadi-Jo), iming-iming dapat bantuan bedah rumah, KTP tanpa sepengetahuan mereka sudah ada di syarat dukungan dan lainnya.
"Kita mo tarek KTP, torang pe kira for pak Jainuddin masih pasangan dengan Tatong Bara. Padahal so bukang dorang dua so dengan laeng," kata Nuraiya Yoyatan (46) warga Desa Poyowo Besar II kepada Tribun Manado, Kamis kemarin.
Menurutnya KTP diminta oleh tim pasangan Jadi-Jo tidak disampaikan kalau pak Jainuddin akan pasangan dengan Suharjo. Bersama warga lain Nuraiya melalui tahapan yang dilakukan KPU melalui panitia pemungutan suara (PPS) dan panitia pemilihan kecamatan (PPK). "Waktu verifikasi ada no ba tanda tangan mar cuma satu kali karena dorang ada suruh," ucapnya.
Mereka datang ke KPU membawa serta selembar kertas putih bertulisan tangan, berisi surat pengantar untuk menarik dukungan dari pasangan bakal pasangan calon perseorangan ke KPU Kotamobagu. "Mo tarek kita pe dukungan," kata Husan Bahansubu warga lainnya.
Husan dan warga lainnya mengaku datang ke KPU dengan membawa surat pernyataan menarik dukungan dilakukan tanpa ada paksakan bahkan suruan dari orang lain. "Ini murni dari kami," koar warga.
Robby Mokodongan dari tim pasangan Jadi-Jo menilai apa yang kini menerpa kandidat yang diusung serta didukung tarung pada Pilkada serentak pemilihan walikota dan wakil walikota Kota Kotamobagu dilakukan oleh sebuah sistem yang bergerak dan bekerja.
"Situasi dan kondisi ini menyudutkan kami, jelas sangat merugikan dengan persoalan yang kerap muncul terkait dukungan kepada calon perseorangan," kata Robby usai bertemu dengan komisioner KPU Kotamobagu.
Dengan tegas pihak Jadi-Jo mengatakan pelaksanan verifikasi vaktual yang telah dilakukan dan di plenokan sudah clear karena libatkan tiga unsur LO dari bapaslon, ada dari PPL (panwas) dan perwakilan KPU yaitu PPS. Namun pihaknya dibuat heran, nanti pada saat sekarang ini baru timbul masalah.
"Kami tidak diam kami akan lawan sebagai tim Jadi-Jo akan fokus mencari tau siapa aktor di belakang dan yang gerakkan mereka sampai bisa berproses hukum. Kami menduga ada sistem yang bermain atau menggerakan hal ini, ini indikasi mengagalkan pasangan kami karena yang bertarung cuma ada dua kandidat," sentilnya.
