Perbaikan Atap Asrama Mahasiswa Sulut di Bandung Disorot

Laporan Wartawan Tribun Manado Warstef Abisada

TRIBUNMANADO.CO.ID - Perbaikan atap asrama mahasiswa Sulut di Jalan Banda Nomor 2, Kota Bandung pada 2017 menuai sorotan.

Kendati telah dianggarkan senilai Rp 200 Juta, namun perbaikan atap belum dilakukan secara optimal oleh pemerintah provinsi melalui pihak ketiga. Sebab didapati masih ada atap yang bocor.

‘’Sekarang di Bandung lagi hujan, dan herannya atap di asrama mahasiswa Sulut masih ada yang bocor. Padahal baru selesai diperbaiki tahun lalu oleh pemerintah provinsi dengan anggaran mencapai Rp 200 Juta,’’ kata Dr Donald K Monintja, mahasiswa S3 Program Ilmu Pemerintahan FiSIP Universitas Padjajaran Bandung, Minggu (21/1/2017).

Dampak bocornya asrama tak hanya dirasakannya, tapi mahasiswa lainnya yang sementara menyelesaikan studi S3 di fakultasnya masing-masing, seperti Hanzel Mamuaya (Hukum), Jecklin Lotulung (Komunikasi), Andi Malik (Perencanaan), Niki Tumalun (Matematika), Ronald Kolibu (Seni Rupa), dan Maikel Lengkey (Arsitektur).

‘’Pekerjaan terkesan dilakukan asal jadi oleh pihak ketiga, mungkin karena lemahnya pengawasan dari pemerintah, sehingga hasilnya seperti ini, masih ada yang bocor,’’ katanya.

Awalnya perbaikan asrama untuk atap dan toilet. Tapi, belakangan diketahui perbaikan hanya untuk atap saja.

‘’Itu pun tak semua atap di asrama yang diperbaiki, pada hal anggarannya sudah dinaikkan,’’ sesalnya.

Ada 22 kamar di asrama Sulut Kota Bandung yang kini dihuni oleh 21 mahasiswa yang terdiri dari 15 laki-laki dan 6 perempuan. Luas asrama 35 M x 18 M atau 630 M persegi.

‘’Yang memprihatinkan saat perbaikan atap, plafon justru jadi rusak, dan tak mau diganti oleh pihak ketiga, sehingga situasi di asrama tampak amburadul,’’ tutur Donald.

Jimmy Ringkuangan, Kepala Biro Infrastruktur Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara mengatakan, perbaikan asrama mahasiswa di Bandung memang difokuskan untuk perbaikan atap, agar tak ada yang bocor lagi.

‘’Atap jadi prioritas perbaikan di asrama, agar mereka nyaman untuk tinggal, sebab tak akan ada bocor lagi,’’ tuturnya.

Untuk fasilitas lainnya seperti toilet, plafon dan lainnya menurut Ringkuangan akan diperbaiki pemerintah pada tahun 2018 ini dengan dialokasikannya anggaran sebesar Rp 1,5 Miliar.

"Mestinya mahasiswa yang tinggal disana berterima kasih kepada pemerintah. Sebab, pemerintah memiliki kepedulian yang tinggi untuk memperbaiki asrama. Misalnya, setelah perbaikan atap tahun lalu, pada tahun ini ada perbaikan berat dengan anggaran Rp 1,5 Miliar, termasuk untuk perbaikan toilet,’’ tuturnya.

Ia berharap, mahasiswa yang ada di asrama Bandung tak hanya mengkritik pemerintah, tapi harus fokus belajar agar cepat selesai.