Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Disperindagkop Sosialisasikan Pentingnya Retribusi di Pasar Adow dan Momalia

Disperindagkop mensosialisasikan pentingnya retribusi di seluruh pasar yang ada di wilayah Kabupaten Bolsel

Penulis: | Editor:
TRIBUNMANADO/FELIX TENDEKEN
I Wayan Sandya 

Liputan Wartawan Tribun Manado, Felix Tendeken

MOLIBAGU, TRIBUNMANADO.CO.ID - Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) mulai mensosialisasikan pentingnya retribusi di seluruh pasar yang ada di wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Kamis (18/1).

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan, I Wayan Sandya, bahwa pihaknya sudah turun ke pasar Adow dan Momalia untuk mensosialisasikan informasi tersebut.

"Karena sudah ada hibah dari kementrian jadi sudah boleh menarik retribusi untuk menambah Penghasilan Asli Daerah (PAD)," ujarnya.

Untuk retribusi meliputi seluruh pedagang, baik kios, los basah, los kering, pelataran basah, maupun pelataran kering.

Dengan jumlah dasar penarikan, berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 25 Tahun 2011 tentang pemberlakuan retribusi pasar.

"Untuk kios hitung meter persegi sebesar Rp 3500, los Rp 3000, dan pelataran Rp 2000," ujarnya.

Wayan tidak memungkiri jika selama ini ada pedagang yang mengeluh terkait harga yang dinilai memberatkan. Namun pihaknya tidak bisa berbuat banyak selain meminta pedagang agar menyurat resmi ke dewan.

"Karena ini produknya dewan," ujarnya.

Menurut dia kebijakan memang ada dan selama ini diberikan termasuk pengurangan harga, agar semangat berdagang mereka terus menyala.

"Target PAD pasar tahun lalu sebesar Rp 96 juta, kalau tahun masih mau lihat RKA," ujarnya.

Ditempat yang sama Kepala Seksi (Kasie) Pengawasan, Irwan Tubagus, mengatakan, rencanannya akan menambah hari pasar. Sehingga aktifitas pasar benar - benar maksimal.

"Masih ada survei membangi pendapat dengan pedagang kapan hari yang tepat," ujarnya.

Seperti yang diketahui di Bolsel pedagang pasar sering berpindah pindah lokasi pasar mengikuti hari pasar yang ada paling banyak hari Jumat dan Minggu.

"Hanya pasar yang berbeda pedagangnya juga sama, khususnya yang menjual kain, perabotan plastik, dan sebagainya," ujarnya.

Kemudian yang menetap adalah pedagang hasil bumi, seperti umbi - umbian, sayuran, pisang, ikan, rempah - rempah, kelapa, dan sebagainya. 

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved