Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bocah 8 Tahun Ini Dibully Teman-temannya, Penjelasan sang Ibu Ternyata

Bocah laik-laki di Kanada ini sering dibully oleh teman-temannya karena memiliki rambut yang panjang, dan selalu menangis saat pulang sekolah

Editor:
Pos Kupang
Mylon McArthur 

"Rambut panjang memberi isyarat apakah orang beradab, atau sedih, di benak para guru dan birokrat, tetap menjadi 'selimut' orang India," kata Moses, menggunakan istilah yang meremehkan untuk penduduk asli yang mempertahankan adat istiadat tradisional.

Dimulai pada tahun 1870-an, pejabat federal di Kanada dan A.S. memindahkan anak-anak Pribumi ke pondok pesantren, di mana mereka dipaksa untuk melepaskan bahasa, pakaian dan rambut panjang mereka.

Bahkan saat ini, beberapa sistem sekolah umum, penjara dan beberapa tempat kerja masih mengharuskan penduduk asli Amerika untuk memotong rambut mereka.

Conrad Eagle Feather, seorang Sicangu Lakota yang tinggal di South Dakota's Rosebud Reservation, ingat ketika akan bekerja sebuah organisasi di California.

"Saya ingin menumbuhkan rambut saya, tapi rambut panjang itu melanggar standar perusahaan," katanya.

"Bahkan guru spiritual saya pergi menjelaskan kepada mereka mengapa penting bagi saya untuk memakai rambut panjang. Tapi mereka tetap bilang 'tidak,' " tambahnya.

Setelah perusahaan mengubah kebijakan untuk mengizinkan seorang pria non-pribumi mengenakan jenggot, Eagle Feather meminta bantuan sebuah organisasi hukum dan pada akhirnya memenangkan hak untuk menumbuhkan rambutnya.

Baru-baru ini, Nikki Lowe dari Albuquerque, NM, yang anaknya juga mengalami intimidasi, bekerja sama dengan ibu lain untuk menjadi tuan rumah acara Boys to Braids.

Sedangkan untuk Mylon, dia belum bisa menghadiri acara Boys With Braids namun berharap bisa dalam waktu dekat.

Dia mengatakan kepada VOA bahwa bullying telah berhenti sejak dia memotong rambutnya tiga bulan yang lalu. Dia juga mengumumkan keputusan lain:

"Saya telah memutuskan untuk mengembangkannya lagi, dan saya tidak sabar memiliki rambut panjang lagi!".

Sumber: Pos Kupang
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved