Lapak Buah di Pasar Bersehati Rata Tanah, Pedagang Menjerit
Sebagian besar pedagang yang didominasi penjual buah menjerit, karena lapak pedagang mereka di kali mas kini rata dengan tanah
Penulis: Alexander Pattyranie | Editor:
Laporan Wartawan Tribunmanado.co.id Alexander Pattyranie
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Lapak pedagang di lahan Kalimas, Pasar Bersehati, Kelurahan Calaca, Wenang, Manado, Sulawesi Utara, rata tanah.
Saat disambangi Tribunmanado.co.id, Senin (8/1/2018) sebagian besar pedagang yang didominasi penjual buah, menjerit.
Pasalnya, dari total 250 pedagang di lahan timbun Kalimas seluas 1,6 hekare itu, hanya 55 pedagang yang diberikan tempat pengganti oleh PD Pasar Manado.
"Saya belum diberikan tempat yang baru sejak tanggal empat (Januari) dibongkar. Belum ada kepastian," ujar Yusuf Adam (54), satu di antara pedagang.
Padahal, lanjut dia, ia membayar biaya bea Rp45.000 per hari.
Biaya itu termasuk ongkos kebersihan dan penggunaan listrik.
Sedangkan biaya izin lahan 4x4 meter lapaknya, ia membayar Rp 1,6 juta per tahun.