Bosan dengan Gaya Bercinta yang Sama Tiap Hari? Coba Deh Bercinta dengan Cara ini 'Nagih'
Hingga, bisa terjadi ketika suami-istri tersadar bahwa mereka sudah sekian lama tak berintim-intim, justru sewaktu
"Umumnya akan berakhir dengan kesia-siaan alias percuma saja," ujar Ferryal.
Soalnya, bila istri tak menginginkan, yang muncul dalam dirinya hanya rasa sebal, "Ah, apa-apaan, sih? Mau ngantor, kok, sempet-sempetnya mikir ke situ!" Sementara suami jelas merasa ditolak mentah-mentah yang akhirnya akan menyulut masalah baru.
Jikapun istri bersedia, tentu akan menimbulkan penderitaan tersendiri buatnya karena ia sama sekali tak berminat.
Padahal, hubungan seks yang sehat haruslah dilakukan dengan senang hati dan mampu memberikan kepuasan bersama.
Terlebih dalam berintim-intim secara terburu-buru ini, jelas Ferryal, yang terpenting justru pelampiasan dan pemuasan kedua belah pihak.
"Jadi, baik suami maupun istri harus sudah dalam keadaan spanning atau libidonya sudah sedemikian tinggi, hingga kebutuhan keduanya bisa sama-sama terpenuhi meskipun waktunya relatif amat singkat."
Jikapun istri amat sulit terbangkitkan gairahnya, menurut Ferryal, sebenarnya tak harus jadi kendala untuk melakukan quick sex.
"Jika tak ada masalah 'serius' di antara mereka, sebagai suami-istri tentunya sudah saling tahu siapa dan bagaimana pasangannya.
Istilahnya, kita tahu di mana kenopnya dan tahu pula bagaimana menghidupkannya.
Pendeknya, tinggal ceklek, pasti jalan. Kebangetan, dong, kalau sampai enggak tahu sama sekali kebutuhan atau keinginan pasangan!"
CUMA VARIASI
Namun demikian, Ferryal juga menekankan pentingnya belajar menahan diri.
Apalagi mengingat berintim-intim model ini, bukan hanya bisa dilakukan kapan saja, tapi juga di mana saja.
Artinya, tak harus selalu di kamar tidur, tapi bisa di ruangan mana pun di dalam rumah semisal kamar mandi atau malah dapur.
Jadi, kita pun harus memperhatikan lingkungan, terutama anak-anak karena dampaknya buruk bila si kecil yang masih balita menyaksikan ayah-ibunya berintim-intim.