Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Terungkap! Inilah Risiko Program Diet Ketogenik yang Sedang Menjadi Tren

Pemilihan program diet ketogenik nampaknya semakin ramai diminati banyak orang yang ingin menurunkan berat badan.

Editor: Siti Nurjanah
Foodhealth

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pemilihan program diet ketogenik nampaknya semakin ramai diminati banyak orang yang ingin menurunkan berat badan.

Namun, ternyata kita bisa terkena risiko penyakit tertentu, loh, kalau melakukan diet keto dengan cara yang salah.

Hal ini juga dibenarkan oleh dr. Cindiawaty Pudjiadi, MARS, MS, Sp.GK, Dokter Spesialis Gizi yang ditemui oleh Grid.ID, Kamis (07/13), di acara Talk Show dan Cooking Demo #ThePowerofHomemadeFood yang diselenggarakan di Hotel Shangrila, Jakarta.

Menurutnya sesorang yang ingin memutuskan untuk menjalani program diet dengan jenis apapun harus melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan seorang nutrisionis.

"Tidak semua program diet dapat cocok dengan kondisi fisik seseorang, karena setiap tubuh pasti memiliki kondisi kesehatan dan keluhan yang berbeda-beda sehingga pengaturan pola makan juga pasti berbeda," ungkapnya.

Termasuk juga diet ketogenik karena program ini adalah jenis diet yang menganjurkan untuk kita mengonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh.

"Ada beberapa gen manusia yang tidak cocok untuk terlalu banyak makan makanan yang mengandung minyak jenuh seperti daging sapi, unggas, dan banyak lainnya. Dan, sebenarnya lemak jenuh hanya boleh dikonsumsi kurang dari 7% dari porsi makanan setiap hari," jelas sang dokter.

Selain itu dr. Cindy juga menambahkan bahwa sebenarnya diet keto bisa saja dijalankan dengan mengonsumsi makanan yang mengandung lemak tidak jenuh sehingga baik juga untuk kesehatan.

Makanan tersebut di antaranya seperti buah avokad, makanan yang mengandung omega 3, daging sapi bagian has dalam, dan makanan sehat lainnya.

Yang terpenting sebenarnya dalam program diet adalah bukan untuk membuat berat badan menjadi turun, melainkan untuk menurunkan berat lemak yang ada di dalam tubuh.

Jadi dengan prinsip tersebut, bukan hanya mendapatkan badan yang langsing, melainkan juga mendapat bonus tubuh yang selalu sehat. (*)

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved