6 Korban Human Trafficking asal Manado
5 Korban Human Trafficking di Papua Dipulangkan ke Manado
5 wanita korban trafficking dipulangkan di Papua Sudah dipulangkan dan tiba Manado.
Penulis: Alexander Pattyranie | Editor: Aldi Ponge
Dari Serui, para korban human trafficking ini terbang dari Sorong dan tiba di Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado pukul 14.43 Wita.
Diketahui ada 6 orang korban human trafficking, namun satu diantaranya masih di Papua.

Gaji hanya Rp 500 ribu sebulan
Korban human trafficking asal Kota Manado, Sulawesi Utara, yang berhasil dipulangkan Pemerintah Provinsi Sulut, memberikan pengakuan mengejutkan.
Saat berbincang dengan Tribunmanado.co.id di Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Sulut, Jalan TNI, Tikala, Manado, Sulut, Minggu (3/12/2017).
"Waktu itu saya di sana, ada ladies lama yang mabuk memukul saya," kata wanita inisial NM (17), satu di antara korban human trafficking kepada Tribun Manado
Baca: Korban Human Trafficking, WN Mengaku Ditawari Jadi SPG di Serui Papua
Ia juga kesulitan mendapatkan makanan lantaran di kafe sekaligus karaoke tempat mereka bekerja di Serui, Yapen, Papua, hanya mendapat gaji tetap sebesar Rp 500 ribu per bulan.
Sering mendapat ancaman oleh para ladies yang lama dan mami mereka.
Sedangkan mendapat booking-an dari para tamu, ia dibayar Rp 100 ribu. Setengah dari angka itu disetor ke tempat ia bekerja.
Sementara, per hari ia hanya mendapat jata sekali di-booking.
Sedangkan biaya hidup di sana mahal, ia pun memilih untuk melarikan diri.

4 korban dijemput keluarga
Satu dari lima korbanhuman trafficking yang tiba di Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Jalan TNI, Tikala, Manado, Sulut, Minggu (3/12/2017), harus menginap sementara di tempat itu.
Pasalnya, keempat korban human trafficking lainnya, telah dijemput masing-masing orangtua.