Setya Novanto Tinggalkan Gedung KPK, Ical Memilih Tutup Mulut

TRIBUNMANADO.CO.ID - Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie, terlihat keluar dari Gedung KPK di Jalan HR Rasuna Said Kuningan, Jakarta Selatan, pukul 15.10.

Aburizal yang mendatangi Gedung KPK pada pukul 09.55 dikabarkan dipanggil lembaga antiasuah itu menjadi saksi untuk tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan KTP-e yang juga ketua umum Golkar, Setya Novanto.

Ketika meninggalkan gedung KPK, Aburizal langsung dihampiri para awak media yang ingin menanyai jalannya dan isi pemeriksaan oleh KPK tekait kejadian di rumah kediaman Novanto di Jalan Wijaya XIII Kebayoran Baru Rabu malam.

Namun Ical, demikian Aburizal Bakrie disapa, tidak berkomentar apa pun tentang isi pemeriksaan tersebut.

Saat Warta Kota menanyakan ihwal kemungkinan diadakannya munaslub (musywaah nasional luar biasa) menyusul menghilangynya Novanto, Ical juga hanya tersenyum tanpa memberikan komentarnya.

Seperti ramai diberitakan petugas KPK mendatangi rumah kediaman Novanto di Jalan Wijaya XIII Kebayoran Baru,  Jakarta Selatan, Rabu malam untuk melakukan penangkapan.

Penangkapan dilakukan menyusul terbutnya surat perintah penangkapan terhadap Novanto setelah Novanto berkali-kali tak memenuhi panggilan pemeriksaan.

Selama tiga kali Novanto tak hadir dalam agenda pemeriksaansebagai saksi kasus dugaan korupsi proyek KTP-e.

Ia juga tak hadir ketika dipanggil untuk diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pada proyek pengadaan KTP-e.

Novanto beralasan, selain sebagai anggota DPR ia memiliki hak imunitas, KPK juga harus memiliki izin dari Presiden Joko Widodo untuk dapat memeriksanya.

Namun hingga Kamis dini hari petugas KPK tidak menemukan Novanto di rumahnya. 

Petugas KPK tampak hanya membawa sejumlah barang dari tempat tersebut.