Jokowi Mantu, 50 Tukang Becak Dapat Seragam Motif Wahyu Tumurun
Sebanyak 50 orang pengemudi becak bakal turut dilibatkan dalam hajatan Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Dari arti katanya, Wahyu Tumurun melambangkan permohonan agar selalu mendapatkan petunjuk dan bimbingan dari Allah SWT.
Dengan menggunakan kain ini si pemakai bisa mendapatkan anugerah dari yang Maha Kuasa.
Berupa kehidupan yang bahagia dan sejahtera, serta mendapat petunjuk dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
Tafsir secara umum dari balik makna motif batik Wahyu Tumurun ialah kemuliaan, dan terkabulnya hajat sebagai jawaban dari pengharapan kepada Tuhan.
Sedangkan dalam hal khusus seperti pernikahan, motif ini menyiratkan berkah kehidupan lahir batin dalam kehidupan berumah tangga, keharmonisan dan kebahagiaan yang langgeng dan terjaga selama-lamanya.
Dalamnya makna kehidupan rumah tangga inilah yang membuat motif Wahyu Tumurun dipilih sebagai motif yang sering dikenakan dalam upacara pernikahan adat Jawa.
Tes Kesehatan
Sebelumnya, 50 sopir becak yang akan dilibatkan dalam acara pernikahan Kahiyang-Bobi itu harus menjalani tes kesehatan di Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Rabu (1/11) pagi.
Tes kesehatan dilakukan pihak Dishub bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo.
Kepala Dishub Solo, Hari Prihatno, mengatakan, tes kesehatan untuk sopir becak perlu dilakukan untuk mengantisipasi kejadian yang tak diinginkan.
Sebab, seorang pengemudi becak meninggal dunia saat bertugas mengantar tamu undangan dalam pernikahan Gibran Rakabuming Raka dan Selvi Ananda 2015 lalu.
"Jadi memang (sopir becak) harus sehat, jangan ada kejadian seperti dulu lagi," kata Hari menegaskan.
Ia pun menegaskan, tidak akan meloloskan sopir becak yang diketahui tidak sehat berdasar rekomendasi kondisi kesehatan DKK.
Sedangkan menurut Kabid Pelayanan Kesehatan DKK Solo, Setyowati, pemeriksaan kesehatan yang wajib diikuti sopir becak meliputi pemeriksaan tensi, gula darah, dan cek fisik.
"Kalau semisal dalam pemeriksaan diperlukan pengobatan akan kita beri obat,” ujarnya.