Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tempat Pertahanan Serdadu Itu Kini Terkepung Permukiman

Jika Anda ingin sisa Benteng Portugis, datang saja ke Uwuran, Amurang. Di Minsel juga masih tersisa veldbox Belanda dan Jepang, seperti di Tumpaan.

Penulis: Maickel Karundeng | Editor:
TRIBUN MANADO/MAICKEL KARUNDENG
Jouce Jacob, warga Tumpaan, dengan latar belakang veldbox yang berada di pesisir pantai Amurang. 

Laporan wartawan Tribun Manado, Maickel Karundeng

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) memiliki peninggalan sejumlah bangsa yang pernah menduduki daerah itu.

Jika Anda ingin sisa Benteng Portugis, datang saja ke Uwuran, Amurang. Di Minsel juga masih tersisa veldbox Belanda dan Jepang, seperti di Tumpaan.

Benda menyerupai pipa raksasa namun terlihat kukuh dan kuat lantaran terbuat dari beton itu berada di belakang Pasar Ikan Tumpaan, Desa Tumpaan Satu, Kecamatan Tumpaan.

Bukan hanya satu, tapi masih ada beberapa lagi teronggok di pesisir pantai. Dari sekitar sembilan yang terlihat, tiga di antaranya sudah tertutup pasir pantau.

Enam lainnya masih terlihat terpelihara. Benda itu tak lain veldbx. Sejumlah veldbox memang sudah tak berada di posisi semula. Apalagi setelah ada proyek pembangunan penangkal ombak.

Benda-benda berbentuk bulat itu berdiameter sekitar 2 meter. Terdapat empat lubang kecil. Tiga lubang mengadap ke laut.

Satu lubang lagi, bisa dimasuki tubuh tubuh. Lubang ini untuk masuk dan keluar dari veldbox.

Tempat ini, bisa ditempuh 15 menit saja menggunakan kendaraan dari Amurang. Jika dari Manado, jarak tepuhnya sekitar satu jam lebih.

Jika Anda dari Manado, maka tempat ini sebelum Amurang. "Berdasarkan cerita-cerita dari orang-orang tua, veldbox ini sejak zaman Jepang," kata Jouce Jacob, warga setempat.

Sisa peninggalan pemerintahan kolonial Belanda yang digunakan Jepang dalam Perang Pasifik ini dan menjadi satu di antara situs sejarah Minsel.

Veldbox sejatinya adalah kubu pertahanan lapangan. Jouce menambahkan, di samping veldbox terdapat lokraf atau parit yang ditutupi ijuk yang saling berhubungan dengan veldbox lainnya.

Fungsi sebagai jalan bagi tentara atau serdadu pada waktu itu.

Terpisah, Kepala Bidang Kebudayaan Minsel Frany Tilaar menambah tetap memperhatikan peninggalan sejarah tersebut.

"Semua peninggalan sejarah terus di data sehingga tetap terjaga serta menjadi tempat wisata sejarah bagi turis lokal maupun internasional," kata Frany. 

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved