Mitra - Harga Kopra Bervariasi, Segini Perbedaannya
Harga Kopra di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) bervariasi, ada yang mengalami kenaikan ada juga yang turun.
Penulis: | Editor: Siti Nurjanah
Liputan Wartawan Valdy Vieri Suak
TRIBUNMANADO.CO.ID - Harga Kopra di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) bervariasi, ada yang mengalami kenaikan ada juga yang turun.
Di Desa Tatengesan misalnya, Ishak Kountur salah satu Pengusaha Kopra mengatakan, bahwa terjadi penurunan.
"Minggu lalu sempat naik di Rp 8.900 tapi saat ini sudah turun menjadi Rp 8.000. Itu harga Kopra yang sudah di fufu atau panggang," katanya.
Sebab katanya, khusus di Desa Tatengesan tidak membeli Kopra mentah.
"Kalau yang mentah kita tidak ambil, jadi harus di fufu dulu," ungkapnya.
Meski terjadi penurunan, namun katanya hasil panen petani kelapa di Desa Tatengesan tetap normal.
"Bulan ini panen mulai membaik saat musim hujan, bulan-bulan kemarin yang sedikit sulit karena cuaca panas," ungkapnya.
Dia mengatakan, untuk pasokan Kopra yang masuk saat ini tidak tetap.
"Soalnya petani bawa sedikit-sedikit. Ada yang 10 kilo ada juga yang 20 kilo," bebernya.
Beda halnya dengan petani kelapa di Desa Ratatotok yang mengaku harga Kopra naik.
"Tapi kita disini jual mentah, lalu Rp 3.000 sekarang sudah Rp 5.000 perkilo," jelas Yali petani Kopra.
Dia mengaku kenaikan belum lama terjadi.
"Baru bulan berjalan ini harganya naik, yang lalu harganya sangat kecil," ungkpanya.
Dia pun berharap agar harga Kopra tetap stabil seperti sekarang.
"Sehingga kita bisa mendapat untung. Kalau harga turun, rugi di tenaga," jelasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Elly Sangian mengatakan, bahwa petani harus memanfaatkan harga Kopra yang naik.
"Saat harga bagus seharusnya dimanfaatkan, kalau ada kelapa silakan diolah menjadi Kopra," jelasnya
Kata Sangian, jika ada daerah yang mengalami penurunan sebaiknya petani mencari pemasok lain.
"Seringkali harga berbeda diambil pemasok, jadi kalau merasa turun cek ke tempat lain," tandasnya. (Val)