Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ya Tuhan! Mahasiswi Indonesia Diperlakukan Seperti Ini di Busan, Netizen: Boikot Produk Korea!

Jessica Setia, mahasiswi Indonesia yang sedang kuliah di Busan Korsel jadi korban pemukulan pria Korea hingga berlumuran darah.

Penulis: Fransiska_Noel | Editor: Fransiska_Noel
The Herald Korea/Facebook Joshua Irwin
Jessica Setia (21), mahasiswi Indonesia dipukul pria Korea, seorang petugas di sebuah bar dan tempat karaoke di Seomyeon Busan Korea Selatan. 

Petugas itu bereaksi kemudian mulai memukul wanita malang ini di mulut beberapa kali sebelum saya bisa masuk di antara mereka dan menjauhkannya dari dia.

Seketika, wajah Jessica berumuran darah.

Pukulan petugas itu langsung merobek bibirnya dan darah mulai mengalir kemana-mana, bahkan sampai mengenai kami.

Baca: 8 Seleb Korea Paling Jago Akting Nangis, Nomor 6 Sampai Gak Tega Melihatnya

Ada noda darah di seluruh pakaian kami. Kami akhirnya menurunkannya dan segera menghubungi polisi dan mereka langsung menuju lokasi kejadian.

Gadis malang itu menjerit dan menangis karena merasa diperlakukan tidak adil dan menahan rasa sakit.

Polisi naik ke lantai atas dan membawa pria yang memukul tersebut ke tahanan.

Namun sebagian besar orang di sana tidak berharap bahwa dia akan mendapatkan keadilan karena
1. Dia adalah orang asing dan dia orang Korea.
2. Tidak ada rekaman CCTV.
3. Satu-satunya saksi yang sebenarnya (saya dan beberapa orang lainnya) adalah orang asing dan bersama korban. Untuk beberapa alasan tidak ada orang Korea lainnya yang ada disitu mau memberi kesaksian.

Hal yang membuat saya sangat marah adalah saat polisi sedang meminta keterangan saya, pria yang melakukan pemukuan itu tertawa.

Dia tidak menunjukkan penyesalan. Dia bahkan tidak memiliki kesopanan untuk meminta maaf.

Polisi sangat cepat memahami kondisi ini, dan mereka sangat mengerti dan mencoba cara yang terbaik untuk membantu menyelesaikan situasi ini.

Saat masih di lokasi kejadian, ada beberapa orang Korea yang melihat gadis yang duduk di jalan berdarah dan seseorang membeli beberapa tisu basah dan air dan yang lainnya terus menghubungi polisi untuk memastikan mereka tiba secepat mungkin.

Gabrielle dan saya pergi ke dua rumah sakit yang berbeda untuk mencari temannya, dan temannya itu membutuhkan jahitan di bibirnya untuk menutup luka robek bekas pukulan tersebut.

Baca: Ya Allah! Detik-detik Idul Adha Berubah Jadi Musibah, Umat Lari Ketakutan Teriak Allahu Akbar!

Terakhir kali kami melihatnya, dia mendapatkan CT scan untuk melihat kondisi wajahnya apa ada kerusakan serius.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved