Ini Dia Kelompok Pecinta Alam Penjaga Gunung Soputan

Laporan Wartawan Tribun Manado Alpen Martinus

TRIBUNMANADO.CO.ID, MINAHASA - Kecintaan terhadap alam memicu anak muda Langowan Sulawesi Utara untuk membentuk kelompok pecinta alam Rangow atau yang lebih dikenal dengan Palrangow.

Kelompok pecinta alam ini diprakarsai empat anak muda Langowan di antaranya Mothy Dino Woworuntu, Stenly Bu Kojongian, Devly Cintami Polutan, dan Jeffry Ayam Bagus Mumek. Mereka memang hobi mendaki khususnya Gunung Soputan.

Palrangow dirintis sekitar tahun 1987, namun diresmikan pada 11 Desember 1989.

Palrangow sendiri merupakan kepanjangan dari 'pecinta alam Rangow. Dalam bahasa daerah di Minahasa, Rangow adalah pohon berlubang. Dulu di pusat kota Langowan yang saat ini didirikan gereja Sentrum Langowan, ada pohon besar yang berlubang.

Pertama kali terbentuk kelompok tersebut dikomandani oleh Mothy Dino Woworuntu, didampingi Recky Sengketa sebagai sekretaris, dan Jeffry Mumek sebagai bendahara.

Dari pertama kali terbentuk, Palrangow terus berkembang hingga saat ini sudah memiliki sekitar 200 anggota baik aktif maupun yang sudah tidak aktif.

Bukan KPA biasa

Palrangow dibentuk dengan tujuan menjaga hutan khususnya di kawasan Gunung Soputan. Tak hanya itu, mereka juga peduli lingkungan, melakukan kegiatan sosial, semisal melakukan ibadah, beberapa kegiatan semisal panjat tebing. Mereka juga berpartisipasi untuk membantu jika terjadi bencana alam.

Organisasi ini, menurut Odie Wullur, Ketua Palrangow saat ini, bukan lembaga swadaya masyarakat melainkan murni kelompok pecinta alam (KPA) yang fokus terhadap hutan dan lingkungan hidup.

Mereka bukan KPA biasa, sebab mereka punya program kerja dan sebentar lagi akan memiliki badan hukum.

Wajib Pendidikan Dasar

Sekarang anggota Palrangow sudah banyak yang sukses. Ada yang bekerja di dalam negeri namun tak sedikit pula yang berada di luar negeri, termasuk ketua pertama.

Untuk bergabung menjadi anggota Palrangow harus didik dulu selama tiga bulan yaitu pendidikan dasar serta pelatihan.

Materinya juga berkaitan semisal dasar beradaptasi dengan alam, navigasi, survival, dan untuk pelatihan ada travelling baik di gunung maupun pantai.