Seorang Nelayan KM Baku Sayang yang Belum Ditemukan Punya Riwayat Sakit Epilepsi
Informasi yang dihimpun Tribun Manado, ada delapan nelayan yang ditemukan sepanjang Rabu.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Fransiska_Noel
TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Air mata senantiasa membasahi mata Fatmawati semenjak suaminya Hian Tamaka, nelayan KM Baku Sayang 03 yang tenggelam Minggu dini hari lalu.
Namun pada Rabu (23/8), air mata itu adalah tanda bahagia.
Suaminya berhasil ditemukan.
"Terima kasih Tuhan," kata dia berulangkali dengan suara terbata - bata.
Kabar baik itu diterima Fatmawati dari pihak perusahaan yang senantiasa memantau perkembangan pencarian para nelayan.
Fatmawati mengaku plong. Perutnya mendadak lapar, rasa kantuk menyergap dirinya.
"Saya tak bisa tidur dan makan," kata dia.
Hal berbeda dialami Kisman.
Begitu mendengar kabar ada satu nelayan yang terlepas dari rakit, tangis Kisman langsung pecah.
Ia menduga nelayan yang terlepas itu adalah kemenakannya Rivai.
Rivai menderita penyakit epilepsi.
"Saya menduga kemungkinannya selamat sangat kecil," kata dia.
Disebutnya, Rivai tak bisa kelewatan makan siang.
Sakit epilepsinya bisa kambuh.
"Namun semua adalah kehendak Tuhan, jika Tuhan berkenan menyelamatkannya maka ia selamat," kata dia.