Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Dinilai tak Memberi Solusi, PMII dan IPNU Manado Tolak Full Day School 

Koordinator aksi Sahabat Muhaimin Katili dari PMII Komisariat IAIN mengatakan intinya mereka menuntut kepada mendikbud untuk mencabut kebijakan FDS.

Penulis: Handhika Dawangi | Editor:
TRIBUNMANADO/HANDHIKA DAWANGI
Puluhan pelajar dan mahasiswa menggelar aksi damai untuk menolak Full Day School (FDS) di Zero Point, Selasa (22/8) pukul 16.00 wita. Mereka menuntut agar kebijakan Full Day School tidak dilanjutkan. 

Laporan wartawan Tribun Manado Handhika Dawangi

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO -  Puluhan pelajar dan mahasiswa menggelar aksi damai untuk menolak Full Day School (FDS) di Zero Point, Selasa (22/8) pukul 16.00 wita.

Mereka tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat IAIN, PMII Politeknik Manado, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU).

Koordinator aksi Sahabat Muhaimin Katili dari PMII Komisariat IAIN mengatakan intinya mereka menuntut kepada mendikbud untuk mencabut kebijakan Full Day School yang diatur dalam permendikbud Nomor 23 Tahun 2017.

"Alasannya tidak hanya berdampak pada siswa tapi nerdampak pada masa depan bangsa. Ini menyangkut NKRI. Karena jika FDS diterapkan para siswa di Sulut tidak bisa lagi membantu orangtua mereka, karena sudah sampai sore di sekolah," ujar dia.

Lanjut dia, tiap daerah punya masalah pendidikan masing-masing. Kalau di Jakarta yang menjadi asumsi dasar mendikbud bahwa orangtua siswa sibuk bekerja. Jadi untuk mengantisipasi jangan sampai siswa berkeliaran tanpa pengawasan orangtua diterapkannya FDS.

"Jangan samakan di Sulut dan daerah lain. Di Sulut, anak-anaknya sepulang sekolah selalu membantu orangtuanya. Di Daerah lain pasti punya masalah yang berbeda-beda," ujarnya.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved