Tak Banyak yang Tahu, Ternyata Ini Makna ‘Kopi Stengah’ di Kawasan Jarod Manado
Ada filosofi mendalam terkandung di balik istilah 'Kopi Stengah', yang selama ini belum banyak diketahui orang.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Fransiska_Noel
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kawasan Jalan Roda (Jarod) yang terletak di kompleks Pasar 45 Manado sejak dahulu sudah dikenal sebagai pusat kedai kopi ternama.
Ciri khas paling tenar di Jarod adalah pesanan 'Kopi Stengah' yang biasanya dilontarkan pembeli ke penjual minuman kopi di kawasan kuliner ini.
Tapi, tahukah anda apa makna di balik ungkapan 'Kopi Stengah' tersebut?
Baca: Cerdas! Cara Jitu Ahok Selesaikan Dengan Cepat Hukuman 2 Tahun Penjara
Ternyata ungkapan ini bukan cuma basa-basi, atau merujuk pada jumlah minuman kopi setengah cangkir saja.
Ada filosofi yang lebih dalam terkandung di balik ungkapan tersebut, yang selama ini belum banyak orang ketahui.
Suasana keakraban dalam secangkir kopi, mungkin kalimat itu bisa menggambarkan Jarod Manado.
Tak pernah sepi pengunjung, semua ada di sini dari latar belakang pekerjaan, suku, agama, warna kulit yang berbeda-beda.
Baca: Hina Abangnya Punya Usaha Baru Bisnis Sewa WC, Kaesang Diskak Gibran
“Biar panas mar tu persaudaraan bikin betah di sini (meskipun panas, tapi persaudaraan di sini bikin betah), “Ujar Kiki (37), pegawai swasta yang mengaku setiap hari mengunjungi kedai kopi di kawasan tersebut.
Menurutnya, salah satu menu yang paling laris di Jarod adalah Kopi Stengah (kopi setengah).
'Kopi setengah' adalah istilahyang kemudian melahirkan filosofi yaitu : sajian kopi setengah cangkir, dan setengahnya lagi adalah pembicaraan dengan sahabat, dan itu yang membuat suasana ngopi di Jarod tak bisa didapatkan di tempat lain.
Tempat yang dulunya bernama Pasar Citra ini, setiap harinya ramai dari pagi hingga jam 6 sore.
Ada beberapa komunitas di sini.
Baca: Syok! Door Door! Saksi Kunci Kasus e-KTP Ditemukan Tewas
Ada komunitas artis, komunitas politik, pekerja pinggir jalan, pejabat, pokoknya lengkap dan bisa bahas topik apa saja di sini.
“Selain itu harga menunya merakyat, cuma Rp 4.000 so dapat kopi deng pengetahuan (selain harga menunya merakyat, hanya Rp 4.000, sudah dapat kopi dan pengetahuan), “ ungkap Kiki sambil tertawa.
“Menu yang paling laris memang adalah Kopi Stengah” ujar Heni(36), pemilik salah satu kedai di Jalan Roda.
Menurut Heni, Kopi Stengah itu artinya setengah kopi dan setengahnya susu.
Meskipun berbeda persepsi mengenai istilah Kopi Stengah, ada kesamaan di mata mereka.
Hal yang menjadi pembeda kopi di jarod dengan kopi di tempat lain adalah toleransi yang kental, berbeda-beda tapi satu dalam cangkir Kopi Stengah. (Tribun Manado/Try Sutrisno)