Rektor Unsrat Kukuhkan Delapan Guru Besar, Prof Starry : Tegur Jika Salah Jalan
Rektor Unsrat Prof Dr Ir Ellen J Kumaat MSc DEA mengukuhkan delapan guru besar baru, di Auditorium Kampus ini Kamis (3/8/2017) pukul 13.00 Wita.
Penulis: Handhika Dawangi | Editor: Aldi Ponge
Laporan Wartawan Tribun Manado Handhika Dawangi
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Rektor Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Prof Dr Ir Ellen J Kumaat MSc DEA mengukuhkan delapan guru besar baru, di Auditorium Kampus ini Kamis (3/8/2017) pukul 13.00 Wita.
Para guru besar tersebut yakni Prof Dr Ir Umar Paputungan MSc, Prof Dr dr Starry Homenta Rampengan Sp.JP (K) Fiha, Prof Dr Zetly Estefanus Tamod SP MSi, Prof Dr Ir Wenny Tilaar MS, Prof Dr Dra Gayda Bachmid MS, Prof Dr Dra Trina Ekawati Tallei MSi , Prof Dr Ir Johannes Elie Xaveriano Rogi MSi, dan Prof Dr Drs William Agustinus Areros MSi.
Rektor Unsrat Ellen Kumaat berharap para guru besar tersebut memberi dampak pada program studi dan fakultas mereka mengajar.
"Saya percaya para guru besar yang baru dikukuhkan memiliki orientasi yang mulia. Selamat kepada saudara-saudara yang dikukuhkan menjadi guru besar," ujar Ellen.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sulut berharap para guru besar terus memberi ide dan inovasi bagi pembangunan daerah.
"Diharapkan tidak berhenti memberikan motivasi, masukan, saran, rekomendasi, ide-ide, atau inovasi baru berdasarkan analisa kinerja pembangunan daerah," ungkap dia.
Para guru besar menyampaikan pidato ilmiah masing-masing.
Prof Dr dr Starry Homenta Rampengan Sp.JP (K) Fiha, Guru besar bidang ilmu penyakit jantung dan pembuluh darah ini membawakan pidato berjudul Enhanced External Counterpulsation (EECP) sebagai paradigma dan perspektif baru dalam penanganan gagal jantung kronik.
Katanya, EECP dapat digunakan sebagai terapi alternatif dan terapi adjuvan dalam penanganan gagal jantung.
Menurut dia, guru besar bukanlah segala-galanya, "Saya sekeluarga sangat bersyukur kepada Tuhan atas karunia ini. Guru besar adalah predikat dimana saya harus menjadi lebih arif dan bijaksana. Arif memandang segala hal tidak semata-mata dengan perspektif rasional saja, tapi juga dengan perspektif yang lebih luas," ujar dia.
Dia mengaku laksana seorang anak kecil yang sedang belajar berjalan. "Mohon sekiranya saya dibimbing dan ditegur jika salah jalan. Bagi saya kepintaran hanyalah satu sebab keberhasilan," ujar dia.
Prof Starry Rampengan pernah mengikuti 63 pelatihan profesi di Manado, Makassar, Jakarta, Yogjakarta, Bandung, Bogor, Singapura, dan Perancis.
Sebanyak 126 kali mengikuti seminar di bidang kesehatan di Manado, Makasar, Bogor, Medan, Jakarta, Padang, Bali, Jogjakarta, Singapura, Taiwan, Korea, Switzerland, Belanda, United Kingdom, Spanyol, Perancis, dan USA.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/prosesi-pengukuhan-guru-besar-di-auditorium-unsrat-manado_20170803_095719.jpg)