Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kisah Si Monyet Selfie Asal Tangkoko

Bagian 3 - Monyet Naruto Menghancurkan Hidup Sang Fotografer

Anak saya mengatakan kepada orang-orang bahwa saya akan mengalahkan monyet itu, tapi kenyataannya tidak.

Penulis: maximus conterius | Editor:
DAILYMAIL

TRIBUNMANADO.CO.ID - Hasil swafoto (selfie) si monyet hitam dari Cagar Alam Tangkoko, Batuangus, Kota Bitung, Sulawesi Utara, menciptakan proses hukum tingkat internasional.

David J Slater, fotografer satwa liar asal Inggris, sang pemilik kamera yang digunakan si yaki, tidak dapat berbuat banyak.

Keputusan hukum terakhir menyatakan bahwa baik Dave maupun si yaki tidak bisa mengklaim hak cipta. Runtuhlah perjuangan sang fotografer.

Ia menilai, satu-satunya primata yang berhasil menciptakan uang dari 'selfie terheboh di dunia' itu tak lain adalah penasihat hukum.

Dua tahun lalu, saat perselisihan itu sangat ramai, organisasi hak asasi hewan People for the Ethical Treatment of Animals (PETA) melakukan upaya hukum atas nama si monyet yang kemudian diberi nama 'Naruto'.

Organisasi itu menyebut bahwa si monyet harus dinyatakan sebagai pemilik gambar selfie-nya. Uang yang dihasilkan dari gambar itu harus dikembalikan untuk keuntungan si monyet.

PETA berpendapat, monyet itu tidak mampu membawa tuntutan hukumnya sendiri, memperjuangkan hak-haknya.

Namun, pernyataan itu ditentang seorang hakim Amerika yang menyebut hewan tidak termasuk dalam undang-undang hak cipta.

Si 'monyet selfie' yang kemudian diberi nama Naruto.
Si 'monyet selfie' yang kemudian diberi nama Naruto. (Net)

PETA tak diam dan kembali membawa kasus itu ke pengadilan di San Fransisco. Hanya saja hal itu dianggap absurd.

Pasalnya, PETA tidak memiliki hubungan dekat untuk mewakili Naruto di pengadilan. Juga apakah ada pernyataan tertulis tentang klaim hak cipta si monyet, dan apakah Naruto telah dirugikan sebagai pemegang hak cipta.

Dave yang kini hanya bisa menonton persidangan secara online karena tidak punya dana terbang ke California, mengaku merasa gila.

"Saya dituntut oleh seekor monyet. Hampir dua tahun saya sudah terbiasa, tapi rasanya sungguh tidak nyata," katanya.

David Slater dan Si 'Monyet Selfie'
David Slater dan Si 'Monyet Selfie' (Net)

Terlebih lagi, Dave yakin bahwa PETA memperjuangkan monyet yang salah.

"Dia (PETA) salah umur dan jenis kelamin!" Dia mengklaim si yaki berjenis kelamin betina.

Dave seorang pria yang mencoba menikmati sisi aneh dalam hidup. Tapi enam tahun perselisihan hukum itu memberinya ketidakpastian dan frustrasi. Intimidasi online sangat memengaruhi dia.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved