Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Cara Kreatif Universitas Katolik De La Salle Hasilkan Uang dari Eceng Gondok

Karena berkunjung di Panti Asuhan Elisa Tobelo, asuhan suster-suster Dina Santo Yoseph, ia melihat cara memanfaatkan Eceng Gondok menjadi produk kreat

Penulis: | Editor: Andrew_Pattymahu
zoom-inlihat foto Cara Kreatif Universitas Katolik De La Salle Hasilkan Uang dari Eceng Gondok
TRIBUN MANADO/FINNEKE WOLAJAN
Anak-anak mengangkat enceng gondok di Danau Tondano Kabupaten Minahasa. foto ilustrasi

TRIBUNMANADO.CO.ID-Tugas kuliah memaksa Yuni Welerubun, mahasiswa semester 7 fakultas pertanian Universitas Katolik De La Salle (saat itu semester 4), berpikir keras berinovasi mencari produk kreatif untuk dipamerkan dalam pameran bisnis universitas 2 Desember 2015.

Ternyata libur bulan Juni 2015 di kampung halamannya Tobelo, memberikan ide produk kepadanya.

Karena berkunjung di Panti Asuhan Elisa Tobelo, asuhan suster-suster Dina Santo Yoseph, ia melihat cara memanfaatkan Eceng Gondok menjadi produk kreatif.

"Saat itu ada tugas mata kuliah kewirausahaan dan mahasiswa harus memiliki produk masing-masing," katanya, Rabu (26/7),

Di panti asuhan itu katanya ada ibu-ibu dari Yogyakarta yang membantu anak-anak panti asuhan memiliki ketrampilan. Bahan bakunya Eceng Gondok. Eceng Gondok itu didapatkan dari Danau Duma Galela.

Menurutnya, Eceng Gondok itu diangkut pada hari-hari tertentu dengan truk. Pengangkatan itu membuat Eceng Gondok yang semula banyak di permukaan danau mulai berkurang.

Eceng Gondok itu lalu dibuat Sendal, Tempat Tisu, dan Keranjang. Semua memiliki nilai ekonomis. Saat pameran (expo) tahun 2015, Sendal hasil rakitannya dari Eceng Gondok itu langsung ludes dicari pembeli. Padahal harganya Rp 50 Ribu per sepasang sendal.

Ketika ditanya soal berapa pendapatannya pada satu hari expo itu, Yuni tersenyum.

"Rp 500 Ribu karena ada 10 sendal," kata Yuni.

Menurutnya, saat itu ia hanya mendapatkan bahan baku dari Yogya. Ia merakit kembali semuanya. Ada yang pakai tali kabel atau benang tapi ada pula yang memang hanya memakai eceng gondok semuanya.

Eceng Gondok yang dikeringkan itu menjadi sangat kuat. Sebelumnya, Enceng Gondok yang kering itu dianyam menjadi bentuk yang diinginkan. Serat Eceng yang dijemur itu memperkuat anyaman.

Di Tobelo, dengan cara manual, bisa diproduksi 50 sampai 60 sendal. Itu pun jika dibuat dengan serius.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved