BI Akan Kerjasama dengan Tempat Ibadah Mengumpulkan Uang Logam
Bank Indonesia (BI) akan bekerjasama dengan pengurus tempat ibadah untuk menjadi tempat mengumpulkan uang logam dari para jemaatnya
Penulis: | Editor: Andrew_Pattymahu
Laporan Wartawan Tribun Manado Herviansyah
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO-Bank Indonesia (BI) akan bekerjasama dengan pengurus tempat ibadah untuk menjadi tempat mengumpulkan uang logam dari para jemaatnya yang ingin menyumbangkan. Jika telah banyak nantinya bisa ditukarkan dengan pecahan kertas.
"Kami akan bekerjasama dengan tempat ibadah seperti gereja dan mesjid serta tempat ibadah lainnya," ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Utara (Sulut), Soekowardojo, Senin (10/4/2017).
Menurut dia, jika nantinya terkumpul pihaka akan membantu untuk menukarkan dengan uang kertas, dengan demikian perputaran uang logam bisa lebih berjalan dengan lancar.
Hal ini karena permintaan uang logam dari masyarakat cukup tinggi, terutama dari pasar swalayan, namun demikian uang yang masuk hanya sekitar 20 persen. Sedangkan sisanya masih mengendap di masyarakat.
Deputi Direktur Sistem Pembayaran dan Administrasi BI Sulut A Yusnang mengungkapkan dengan adanya kerjasama tersebut diharapkan uang logam yang biasanya malas untuk digunakan sebagai transaksi , diharapkan bisa disumbangkan ke gereja atau mesjid untuk kemudian bisa ditukarkan ke bank.
Hal ini penting, karena jika uang logam tidak digunakan sebagai alat pembayaran, bisa merugikan masyarakat. Sebab harga barang-barang yang dijual akan bertambah mahal, karena nantinya para pedagang membulatkan harganya, sehingga lebih mahal.
Untuk itu, pihaknya selalu mengimbau kepada masyarakat agar mennggunakan uang logam untum transaksi. Sebab sampai saat ini uang logam masih berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Hal ini karena jika ada yang menolak menerima uang rupiah di wilayah NKRI bisa dikenakan sanksi pidana. Hal ini sesuai dengan Undang- Undang Nomor 7 tahun 2011 tentang Mata Uang. (erv)