Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Air Terjun Purwerejo di Boltim Airnya Konon Bisa Obati Penyakit Kulit

Air terjun ini bisa ditempuh satu jam berjalan kaki. Pengunjung bisa menggunakan sepeda motor. Waktu tempuhnya pun lebih cepat 30 menit.

Penulis: Aldi Ponge | Editor: Andrew_Pattymahu
zoom-inlihat foto Air Terjun Purwerejo di Boltim Airnya Konon Bisa Obati Penyakit Kulit
ALDI PONGE
Lokasi menuju ke Air Terjun Purwerejo di Boltim

TRIBUNMANADO.CO.ID, TUTUYAN-Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) dianugerahi alam yang indah oleh sang pencipta. Air terjun Purworejo satu dari berlaksa-laksa ciptaan Tuhan yang indah dan menawan.

Air terjun ini bisa ditempuh satu jam berjalan kaki. Pengunjung bisa menggunakan sepeda motor. Waktu tempuhnya pun lebih cepat 30 menit.

Sabtu (17/3) sekitar pukul 10 siang telah ditentukan sebagai waktu kumpul tim ekspedisi wartawan. Rumah makan es PW di Desa Sumber Rejo menjadi lokasi titik kumpul.

Rumah makan ini memang sudah terkenal seanteru Boltim dan Kotamobagu. Hal itu membuatnya selalu ramai.

Tak hanya es, pemilik rumah makan menyediakan kopi dan berbagai varian mie instan serta makanan lainnya. Harganya dijamin sangat terjangkau.

Tim yang terdiri tiga wartawan dan satu PNS pun mencoba menjajaki tracking menuju air terjun tersebut.

Tanjakan yang landai, cocok bagi pemula ini. Hamparan batu dan pasir menghiasi jalan sekitar lima kilometer tersebut. Sesekali kami bertemu petani yang membersihkan kebunnya.

Pengunjung dapat menikmati hamparan ratusan hektar kebun kopi. Kebun kopi tersebut sudah ada sejak zaman penjajahan belanda.

Tak hanya, mata pun dipuaskan hamparan perkebunan hortikultura. Tangan jahil kami, sesekali memetik buah kopi yang masih biru dan sangat menggoda mata.

Tak lama kemudian, perkebunan kopi mulai hilang, gemercik air sungai makin terdengar.

Perjalanan semakin ke dalam hutan, udara dingin makin menusuk hingga ke sum-sum tulang.

Perjalanan pun makin menurun tajam, terdengar suara air yang jatuh dari ketinggian. Situasi makin tegang dan mencekam. Padahal jarak perkebunan kopi menuju air terjun hanya 300 meter.

Kami meningkatkan kewaspadaan akan adanya serangan hewan liar seperti ular dan anoa. Maklum, hutan tersebut masuk dalam kawasan cagar alam gunung ambang. Kami teringat cerita, mereka yang telah mengunjungi tempat itu.

Kekhawatiran pun sirna saat tiba di air terjun yang berada tepat di kaki Gunung Ambang tersebut. 

Tampak bekas tenda pengunjung dibawah pohon sekitar air terjun itu. Lokasi itu tampaknya pernah dibangun cottage tapi telah rusak

Kami sudah tak sabar, tak kami letakkan lalu langsung turun ke sungai. Airnya hangat, kaki yang penat terasa hilang.

Air terjun di seberang sungai yang lain lebih menggoda hati kami. Jaraknya hanya lima meter dari percabangan kedua sungai tersebut.

Air yang jatuh dari ketinggian sekitar 35 meter ini membentuk kolam kecil. Airnya tak dalam tapi terasa dingin. Kesejukan udara sekitar air terjun cocok untuk melepas penat sejenak.

Konon airnya dapat menyembuhkan penyakit kulit. Sayangnya, pengunjung yang hendak mandi harus berhati-hati. Jika air masuk ke mata akan terasa perih. "Mungkin airnya mengandung belerang karena berasal dari gunung api," kata Satriadi Tunggil, PNS Boltim.

Namun, jernihnya air dan tak bau tetap saja mengoda hati siapa saja yang datang. "Rasanya mau berlama-lama di sini. Tinggal pilih mau berendam di air hangat atau berelaksasi di air dingin," kata Jurnalis Eco Budiyanto.

Pengunjung dapat menikmati dua air terjun lainnya. Tapi tak semua orang dapat mencapainya.

Tanjakan ekstrim dengan kemiringan 80 derajat menciutkan nyali untuk menikmati air kolam di atas air terjun utama tersebut.

Kendati tak dapat mengunjungi dua air terjun tersebut. Namun, hati kami puas, rasa letih terobati. Apalagi sebelum pulang kami mampir lagi di rumah makan es PW dan membeli jagung manis. (Ald)

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved