Toardy dan Vilia Terpilih Putra-Putri Dirgantara 2017
Vilia F. Kojongian langsung meneteskan air mata dan bertanda salib ketika namanya di sebut master of ceremony (mc) Kingly Lumintang dan Deiby Tiwow se
Penulis: | Editor: Andrew_Pattymahu
TRIBUNMANADO.CO.ID,MANADP- Vilia F. Kojongian langsung meneteskan air mata dan bertanda salib ketika namanya di sebut master of ceremony (mc) Kingly Lumintang dan Deiby Tiwow sebagai pemenang putri dirgantara Sulawesi Utara 2017 pada malam final di Manado Town Square (Mantos) 3, Sabtu (11/3). Ketika dihubungi Minggu (12/3), ia mengaku tidak menyangka menjadi juara dalam iven bergengsi dalam rangka
Dies Natalis kedua Fakultas Pariwisata Universitas Katolik (Unika) De La Salle dan Bulan Bakti Dirgantara TNI AU Sam Ratulangi.
Dalam ajang di mana Toardy Pontoh, utusan Minahasa Utara (Minut) menjadi Putra Dirgantara itu awalnya, Vilia sudah sangat bersyukur diumumkan sebagai tujuh besar. Ia saat itu menjawab pertanyaan MC dari soal sesama finalis soal hubungan antara pariwisata dan dirgantara.
"Saya jawab wisatawan memiliki aksebilitas ke tempat tujuan wisata melalui transportasi udara. Biasanya wisatawan luar negeri," katanya.
Ia tambah terkejut setelah diumumkan menjadi lima besar. Saat itu ia melihat dukungan keluarga dan teman-temannya yang datang dari Wailan, Tomohon dan dalam hatinya ia berjanji untuk berusaha masuk tiga besar
"Ketika saya ditanya Noni Sulut soal mana yang dipilih cantik atau pintar, saya pilih pintar karena terinspirasi sebuah peribahasa bahasa Inggris yang menyebutkan kecantikan bukan soal wajah saya. Pintar berpikir, pintar bersikap, pintar dalam hati merupakan kecantikan dalam dan itu menunjang kecantikan kita," ujarnya.
Ia berhasil masuk tiga besar dan ditanya rektor Universitas Katolik De La Salle, Revi Tanod soal makna menjadi putri dirgantara. Putri dirgantara katanya berarti pemberi promosi dan motivasi pariwisata berbasis dirgantara.
"Saya keringat dingin saat hanya tinggal saya dan Blessy. Saya mengucap syukur pada Tuhan bisa terpilih," katanya.
Selama persiapan ke Jakarta, mereka katanya dibantu oleh Winfried, pembina mereka. Ia juga akan belajar dirgantara.
"Saya juga mau berdoa, pantang dan puasa karena ini masa Prapaskah. Tadi pagi saya masuk gereja karena sudah niat walau tadi pagi pulang pukul setengah dua dini hari," ujarnya.
Ardwin Silap Biera, mahasiswa IBA Unsrat
yang menjadi wakil 1 mengaku tetap bersyukur. Ia menerima dengan sportif dan ingin melanjutkan ke jenjang pemilihan yang lebih tinggi.
Acara itu ditandai dengan laporan ketua panitia Jelly Walansendow, dekan Fakultas Pariwisata Unika De La Salle. Ia memaparkan semua kegiatan.
Ketika ditemui di akhir acara, pembantu rektor 3 bidang kemahasiswaan Stella Kaunang mengatakan rektor dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini untuk memaknai Dies Natalis Fakultas Pariwisata yang kedua. Ia ingin De La Salle lebih berkontribusi untuk pariwisata Sulut terutama di bidang kedirgantaraan. Ia berterimakasih kepada TNI AU dan semua sponsor.
Danlanud Sam Ratulangi Kolonel Penerbangan Arifaini Nur Dwiyanto di akhir acara juga mengatakan putra dan putri dirgantara Sulawesi Utara (Sulut) akan mengikuti kegiatan pemilihan tingkat nasional di Jakarta April 2017 ini. Itu katanya dalam rangka hari Ulang Tahun Ke-71 Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU).
"Semua finalis akan masuk sebuah wadah yang bisa dimanfaatkan dinas pariwisata propinsi maupun Manado. Yang paling dekat ialah iven internasional di mana mereka bisa menjadi penerima tamu atau menjadi duta wisata bagi dunia olahraga yang sangat menjual itu," katanya.
Ia ingin putra-putri dirgantara bisa mengembangkan kemampuan karakter dan kearifan lokal Sulut. Mereka katanya bisa secara intelektual, emosional, spiritual "menjual" kekayaan pariwisata di Sulut itu. (dma)