Video Travel
(VIDEO) Bayangan Cantik yang Bikin Pendaki Hingga Selebriti Rela Bermalam di Puncak Klabat Sulut
Benar saja, saat asik merekam video detik-detik sunrise dan bayangan cantik gunung klabat, Dirly Idol muncul di puncak tiga.
Penulis: Fransiska_Noel | Editor: Fransiska_Noel
Liputan Perjalanan Jurnalis Tribun Manado, Fransiska Noel
TRIBUNMANADO.CO.ID, AIRMADIDI - Setelah menempuh pendakian selama 8 jam, sekitar pukul 6 malam saya tiba di pos enam atau pos akhir di Gunung Klabat Sulawesi Utara.
Di tempat ini banyak pendaki sudah membangun tenda untuk beristirahat.
Saya dan dua teman lain berencana tak lama di tempat ini, karena tujuan kami adalah puncak gunung.
Puncak satu, itulah lokasi yang kami pilih mendirikan tenda untuk bermalam.
Beberapa pendaki lain sempat ngobrol, "Eh, ada Dirly lho di puncak."
Saya dalam hati bertanya-tanya, ngapain Dirly Idol bermalam di puncak Klabat yah?
Seorang pendaki lain menyambung, "Mungkin Dirly mau menenangkan diri,"
Entah apa maksud perkataannya itu. Aaah sudahlah.
Usai ambil air, kami langsung naik ke puncak satu untuk dirikan tenda dan bermalam.
Pukul 4.30 pagi kami bergegas ke puncak tiga untuk menanti detik-detik matahari terbit sambil berharap cuaca cerah tak berawan.
Ohya, satu lagi yang paling ditunggu saat mendaki Klabat, fenomena 'Shadow Triangle' atau bayangan Gunung Klabat yang terbentuk saat matahari terbit itulah yang paling ditunggu-tunggu pendaki.
Tonton videonya berikut :
Benar saja, saat asik merekam video detik-detik sunrise dan bayangan cantik gunung klabat, Dirly Idol muncul di puncak tiga.
Ternyata dia dan sejumlah rekan mendirikan tenda di puncak trianggulasi dan bermalam disitu agar bisa bangun lebih pagi untuk menikmati fenomena ini.
Meskipun kabut tipis-tebal gantian menyelimuti puncak tiga, bayangan cantik gunung klabat masih bisa dinikmati sekitar belasan pendaki.
Selfi dengan berbagai gaya pun dimulai. Ada yang bawa kertas lengkap denga tulisan, ada yang selfie dengan latar 'Shadow Triangle', latar sunrise, semua dilakukan dengan ceria meski suhu di puncak lumayan menusuk tulang.
Di puncak tiga ini, landskap sebagian besar wilayah Sulut bisa dilihat dengan jelas.
Pemadangan Kota Bitung, Minahasa Utara, Manado, Minahasa, Tomohon, Minahasa Selatan, Minahasa Tenggara, kepulauan Sitaro (meski pagi ini tak terlihat karena tertutup kabut) dan sejumlah gunung terkenal seperti Dua Sudara, Soputan, Lokon, hingga Danau Tondano tertangkap mata dengan apik.
Tipsnya, kalau mendaki di Klabat, lebih bagus bermalam di puncak. Ada tiga pilihan spot yang bisa anda dirikan tenda yaitu di pos satu (view manado, tomohon, minsel, minahasa gunung lokon, gunung soputan, danau tondano).
Kalau di puncak dua, anda bisa bangun tenda dekat dengan beton penanda titik tertinggi gunung (1.995 meter dari atas permukaan laut) atau biasa dikenal pendaki dengan nama titik trianggulasi. Di sini anda bisa duduk di atas beton dan foto selfie.
Atau di puncak tiga dengan landskap yang lebih luas.
Ohya, kalau anda beruntung, bisa temukan banyak bunga abadi atau Edelweis di seluruh kawasan puncak ini. Hanya kalau boleh, jangan dipetik yah. Biarkan saja tetap alami di habitatnya untuk menjaga Edelweis Gunung Klabat tetap lestari.
Hanya, persiapkan dengan baik perlengkapan jika memutuskan untuk mendirikan tenda di puncak Gunung Klabat, karena suhu di sini dingin.
Kalau anda memutuskan hanya bermalam di pos enam, perhatikan waktu ya, karena jarak perjalanan dari pos enam ke puncak klabat sekitar 10-15 menit dengan medan masih sedikit menanjak.
Rabu besok (8/3/2017), saya akan tunjukkan kecantikan apa lagi yang bisa ditemukan dari Gunung ini yang tersimpan di sekitar pos enam.
Masih ada juga liputan satwa langka di sepanjang jalur pendakian, dan kondisi terakhir di pos 4-5 yang tahun 2015 lalu terbakar hebat gara-gara El Nino. (Fransiska Noel)