Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

BEM Unsrat Minta Keringanan Sanksi Bagi Pelaku Hacker

Badan Eksekutif Mahasisma (BEM) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) bereaksi terhadap sanksi yang diberikan pada kasus "hacker" ini.

Penulis: | Editor: Andrew_Pattymahu
rawstory.com
Hacker. Foto ilustrasi 

TRIBUNMANADO.CO.ID,MANADO-Badan Eksekutif Mahasisma (BEM) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) bereaksi terhadap sanksi yang diberikan pada kasus "hacker" ini. Mereka ingin ada keringanan hukuman.

Combyan Lombongbitung, ketua BEM mengatakan hal itu kepada Tribun Manado, Rabu (18/1). Ia mengatakan sanksi itu terlalu berat.

Ia juga memahami ketakutan teman-temannya yang takut kehilangan masa depan.

"Mereka takut tidak bisa menyelesaikan kuliah karena panjangnya skorsing," ujarnya.

Ia meminta agar nilai diubah hacker itu hanya diganti seperti semula dan sanksi berat itu tidak usah diberikan.

Wakil rektor bidang akademik Prof. dr. Jimmy Posangi, M. Sc, Ph. D. SPFK, Kamis (19/1)  mengaku mereka sekarang sudah berbaik hati kepada mahasiswa dan mahasiswi. Nilai hanya dikembalikan seperti semula.

Keinginan rektor kata Posangi sebenarnya ingin mengeluarkan karena ketidakjujuran itu. Universitas lain seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Gajah Madah (UGM), Universitas Padjajaran (Unpad) katanya pasti sudah mengeluarkan mereka yang terlibat dalam praktek culas seperti itu.

Ia menyebut mereka yang menganti nilai sebagai "pencuri". Ia mengatakan di universitas besar lain di Indonesia mereka pasti tidak diluluskan dan dipecat.

Mengenai berhasilnya dibobolnya sistem informasi di Unsrat, Posangi mencontohkan Pentagon. Petangon yang sudah tujuh lapis pengamanannya katanya bisa dibobol apalagi Unsrat.

Sistem yang bocor itu katanya sudah ditambal. Mereka dapat mengetahui kembali jika sistem diretas.

"Ada signal lampu yang memberi tanda dan pelaku tidak bisa masuk lagi dengan sistem yang sama," kata Posangi.

Menurutnya, tim khusus sudah dibuat untuk itu.

"Kami sudah melacak Internet Protocol (IP) dari komputer," ujarnya.

Pelaku katanya bisa juga masuk dalam salah satu sistem di universitas. Mereka sementara mengadakan pelacakan dan belum bisa memberikan jawaban terhadap hasil pelacakan. (dma)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved