Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Demam Berdarah Mewabah, Bocah 10 Tahun Meninggal

Demam berdarah dengue atau DBD merenggut nyawa. Reva Rotty, bocah berusia 10 tahun asal Kelurahan Girian Atas.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Lodie_Tombeg
zoom-inlihat foto Demam Berdarah Mewabah, Bocah 10 Tahun Meninggal
SHUTTERSTOCK
Iluatrasi : Aedes Aegypti, nyamuk penyebar virus demam berdarah dengue (DBD).

TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Demam berdarah dengue atau DBD merenggut nyawa. Reva Rotty, bocah berusia 10 tahun asal Kelurahan Girian Atas meninggal dunia.

Kematian Reva yang tragis menjadi topik pembicaraan hangat warga Bitung di media sosial. Sejumlah warga menyatakan simpatinya.
"Selamat jalan Reva, kami sayang padamu, tapi Tuhan Yesus lebih sayang," tulis nitizen, Selasa (17/1). Foto Reva memang beredar di medsos.

Dalam belenggu maut, ekspresinya tenang. Kecantikannya tak lenyap, begitu pula kemanjaannya.
Mengenakan baju putih, ia mirip malaikat. Tak hanya kedua orangtuanya yang merasa kehilangan Reva. Sejumlah warga Girian mengaku kehilangan. "Dia itu sangat pintar dan lincah," kata Bartly, warga sekitar.

Warga lainnya membeber, Reva sangat terampil menjaga warung. "Ia sangat cekatan dan pintar," katanya.
Informasi yang dihimpun Tribun Manado, Reva sudah mengalami sakit sejak beberapa hari sebelumnya. Namun terlambat dibawa ke rumah sakit.

Kadis Kesehatan Kota Bitung, Frangky Soriton, membenarkan kejadian meninggalnya bocah itu akibat DBD. "Memang DBD," ujar dia. Dikatakan Frangky, pihaknya telah meneliti rumah korban.
Ditemui jentik nyamuk pada vas bunga serta bak penampungan air. "Kita bisa simpulkan dari sanalah asal jentik nyamuk," kata dia.

Soriton berencana melakukan fogging (pengasapan) di sekitar lokasi. Fogging besar -besaran juga akan berlangsung di sejumlah tempat. "Kita akan fogging di tempat -tempat potensial bertumbuhnya jentik nyamuk," ujarnya.

Dikatakan Soriton, ada dua lagi bocah yang diduga menderita DBD.
Keduanya sedang mendapatkan perawatan.
"Kondisinya sementara kita pantau," ujar dia.

Belajar dari kematian Reva, ujar dia, orang tua musti lebih waspada. "Jika anak panas terus menerus, cepat bawa di rumah sakit untuk mendapatkan penanganan," ujar dia.
Sebut Soriton, keluarga juga harus memperhatikan kebersihan rumah dan lingkungannya.
Kuburan tempat berkembang

Wilayah kuburan ditengarai menjadi tempat berkembangnya nyamuk penyebab DBD.
Soriton membeber, nyamuk berkembang di vas bunga yang sering dibawa pengunjung berziarah.
"Saya pernah mendapati itu beberapa waktu lalu, saya kaget melihat banyak jentik nyamuk di barang -barang yang dibawa peziarah," ungkap dia.

Menurut Soriton, nyamuk di kuburan sulit terpantau. Pembersihan biasanya hanya berlangsung di rumah serta area umum. "Ke depan hal ini akan kita antisipasi," ujar dia. *

STORY HIGHLIGHTS
* Kematian Reva yang tragis menjadi topik pembicaraan hangat warga Bitung di media sosial
* Reva sudah mengalami sakit sejak beberapa hari sebelumnya. Namun terlambat dibawa ke rumah sakit
* Kadis Kesehatan Kota Bitung, Frangky Soriton, membenarkan kejadian meninggalnya bocah itu akibat DBD
* Ditemui jentik nyamuk pada vas bunga serta bak penampungan air
* Dinkes akan fogging di tempat -tempat potensial bertumbuhnya jentik nyamuk
* Ada dua lagi bocah yang diduga menderita DBD. Keduanya sedang mendapatkan perawatan

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved