Joan Tak Sabar Nonton "Mengejar Embun ke Eropa"
Joan Ivon Mattieau mengaku sudah tahu informasi adanya film "Mengejar Embun ke Eropa". Ia mengaku ingin menonton film itu jika sudah tayang.
Penulis: | Editor: Andrew_Pattymahu
TRIBUNMANADO.CO.ID,MANADO-Joan Ivon Mattieau mengaku sudah tahu informasi adanya film "Mengejar Embun ke Eropa". Ia mengaku ingin menonton film itu jika sudah tayang.
"Nanti mo nonton (nanti mau ditonton)," katanya kepada Tribun Manado, Selasa (13/12) lalu.
Joan memang penasaran dengan film itu. Selain mengambil lokasi syuting di Muna, Roma, Vatikan, Napoli, Pompeii dan Leiden, film itu mengangkat tema kebhinekaan, penghargaan kepada budaya lokal dan perjuangan melawan budaya suap/premanisme di kampus.
Film ini sendiri dibuka dengan adegan tentang Puro, anak laki-laki Muna dan adik perempuannya Ani dari keluarga peladang sederhana yang berlarian di taman singkong untuk mendapatkan embun pagi. Mereka mencari embun pagi karena mereka tinggal di daerah krisis air di Pulau Muna
Inilah yang kemudian menguatkannya dalam menghadapi tanggungjawabnya sebagai rektor melawan budaya suap/premanisme di Universitas Delapan Penjuru Angin (UDPA) Kendari.
Romo Iswarahadi, direktur Studio Audio Visual (SAV) Puskat Yogyakarta dalam broadcast di sejumlah media sosial mengatakan itu film layar lebar kedua SAV Puskat setelah film Soegijo. Mereka dipercaya Universitas Halu Oleo Kendari dan Asosiasi Tradisi Lisan Jakarta untuk menggarap film itu.
"Film ini akan mulai ditayangkan di bioskop (terutama 21 Cineplex) tanggal 15 Desember (Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Bandung, Solo, Yogyakarta, Mataram, Samarinda, Makasar, Kendari/Bioskop Hollywood, Manado, Gorontalo, Palembang, dan Kupang," katanya. (dma)