Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tribun Manado Edisi Cetak

Ini Dia Pesan Damai dari Sulut Untuk Mereka Yang Berdemo di Jakarta

Para pemimpin dan tokoh agama di Bumi Nyiur Melambai menginginkan ada kedamaian di negeri ini.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor:
TRIBUNMANADO/ARTHUR ROMPIS
Gubernur Sulut Olly Dondokambey dapat hadiah foto dirinya dari anak-anak berkebutuhan khusus. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pesan damai itu terus menggema di Sulawesi Utara untuk Indonesia tercinta.

Para pemimpin dan tokoh agama di Bumi Nyiur Melambai menginginkan ada kedamaian di negeri ini.

Demo besar-besaran yang rencananya bakal digelar Jumat (5/11) ini diharapkan tidak berujung rusuh. Semua berjalan aman dan lancar.

Gubernur Sulut, Olly Dondokambey berharap pesan damai dari Sulut bisa bergema di ibukota.
Dikatakan Olly, di saat seperti inilah, kedamaian di Sulut mesti digaungkan ke seluruh Nusantara.

"Nilai toleransi serta persaudaraan yang selama ini telah kita pupuk agar bisa jadi contoh bagi daerah lain," kata dia.

Olly meminta seluruh pihak untuk menggemakan seruan kedamaian itu. Olly Dondokambey juga mengimbau warga Sulut tidak terpengaruh aksi demo di Jakarta.

"Demo itu tak ada hubungannya dengan Sulut, tak usah ikut-ikutan," kata dia.

Menurut Olly, demo lebih banyak mudaratnya. Demo akan mengganggu iklim investasi serta membuat turis takut berkunjung.

"Nanti turis takut datang kemari, kan bulan Desember ini ada Air Supply lantas Natal nasional," kata dia.

Senada disampaikan Ketua MUI Sulut, KH Abdul Wahab Abdul Gofur. Dia pun mendoakan agar demonstrasi dapat berjalan dengan aman dan damai.

"Sebagai Ketua MUI Sulut saya mendoakan agar unjuk rasa yang dilakukan di Jakarta bisa berjalan dengan aman dan damai," ujarnya, kemarin.

Hal ini dilakukan agar maksud dari unjuk rasa yang dilakukan tak keluar dari tujuan utamanya.

Oleh karena itu ketertiban diperlukan agar tak ada pihak-pihak tak bertanggung jawab memanfaatkan situasi yang terjadi.

Menurutnya, Islam merupakan agama rahmatan lil alamin, sehingga unjuk rasa yang dilakukan akan berjalan dengan damai. Oleh karena itu, harus dijaga bersama, jangan sampai ada pihak yang dirugikan.

Ketua Sinode GMIM, Pdt HWB Sumakul juga menyadari demonstrasi adalah hak yang diatur undang-undang, namun ditegaskannya aksi demonstrasi harus bertanggung jawab, artinya untuk tetap menjaga kedamaian.

"Demonstrasi itu untuk tujuan membangun negara, bukan memecah belah. Indonesia sebagai negara dengan ragam suku, agama, ras sudah merupakan sebuah keniscayaan, dan negara menjaminnya lewat dasar negara Pancasila.

"Saat ini rakyat Indonesia sudah sangat nyaman dengan sikap saling menghormati dan menghargai antarumat beragama. Jangan sampai kenikmatan dalam kerukunan umat beragama sampai rusak, kita harus jaga," katanya.
Sementara itu, Kapolda Sulut Irjen Wilmar Marpaung mengimbau agar masyarakat Sulut tak terpancing ikut-ikutan demo.

"Masyarakat Sulut tak usah ikut-ikutan. Biarlah masalah Jakarta biarkan diselesaikan pemerintah di Jakarta. Di sini kita jaga keamanan dan ketertiban biar tetap kondusif," ujarnya.

Meski begitu, kata Kapolda, pihaknya akan tetap menyiapkan pasukan untuk antisipasi jika ada demo atau unjuk rasa di Sulut. Namun sampai saat ini, belum ada informasi.

"Kami belum menerima informasi kalau ada demo di Polres-polres maupun di Polda Sulut sendiri. Terima kasih kepada masyarakat," tuturnya.

"Juga tak usah ada yang ke Jakarta ya. Torang samua basudara, torang samua ciptaan Tuhan. Kita jaga kerukunan," jelas dia.

Kapolda sendiri telah mengeluarkan surat perintah Siaga 1 untuk Polda Sulut dan apel gelar pasukan digelar Jumat pagi ini pukul 07.00 Wita di Mapolda Sulut.

Selain itu, Polda Sulut juga mengantisipasi agar hal seperti di Jakarta terjadi di Sulut dalam rangka Pilkada di Bolmong dan Kepulauan Sangihe.

"Kita sudah supervisi Polres didukung Polda dan TNI siap amankan Pilkada di dua wilayah," tukasnya.

Wali Kota Manado, GS Vicky Lumentut juga mengingatkan masyarakat Kota Manado untuk tidak terpengaruh dengan aksi demo di Jakarta.

"Saya meminta agar kita terus menjaga kedamaian Kota Manado yang sudah lama terbina. Jangan terpengaruh dengan aksi demo tersebut,"kata Vicky.

"Saya percaya masyarakat Kota Manado adalah masyarakat yang cinta damai, sulit terpengaruh dengan aksi tersebut,"kata Vicky.

Tokoh Khonghucu Sulut dan Dewan Pengurus Pusat Matakin, Sofyan Yosadi mengakui bahwa demonstrasi adalah bagian dari demokrasi maka harus disikapi dengan bijak.

"Masyarakat punya hak untuk menyampaikan aspirasinya, namun kita sebagai masyarakat harus menyikapinya dengan bijak dan saling menghargai," jelas dia.

Pria yang kesehariannya bekerja sebagai pengacara ini juga berpesan agar masyarakat yang ada di Jakarta jangan menyebarkan info yang provokatif.

"Saat ini informasi sangat gampang diperoleh namun, jangan sampai dengan gampang juga kita membuat suatu isu yang nantinya dikonsumsi dengan salah oleh masyarakat," tegas dia. (art/fin/nie/ryo/lix/erv)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved