Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Arsip Berita

Kisah 2016, UMP Sulut Naik Nikson Ingin Cari Pacar dan Nonton Bioskop Seminggu Dua Kali

PENETAPAN upah minimum provinsi sebesar 2.400.000 menimbulkan reaksi beragam dari para pekerja.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Andrew_Pattymahu
zoom-inlihat foto Kisah 2016, UMP Sulut Naik Nikson Ingin Cari Pacar dan Nonton Bioskop Seminggu Dua Kali
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Ilustrasi

TRIBUNMANADO.CO.ID-PENETAPAN upah minimum provinsi sebesar 2.400.000 menimbulkan reaksi beragam dari para pekerja. Ada yang senang, ada pula yang merasa masih kurang.

Seorang pekerja, Nikson Bernadus, warga Maumbi mengaku senang dengan besaran UMP Sulut 2016 yang baru saja ditetapkan. "Senang sekali," kata dia, Senin (2/11).

Nikson bekerja sebagai buruh kelapa. Waktu kerja normalnya adalah delapan jam.

Namun sering ia berasa di pabrik hingga pukul enam sore atau hingga 10 jam. "Masuk pukul delapan keluar pukul empat," kata dia.

Nikson yang masih bujang ini mengaku, upah yang ia terima sesuai UMP Sulut 2015 yakni 2.150.000 mencukupi kebutuhan hidupnya. Apalagi dengan UMP terbaru.

Selama ini pengeluaran terbesar Nikson adalah membayar cicilan sepeda motor sebesar Rp 400 ribu per bulan.

"Saya tinggal di rumah orangtua, ke kantor bisa ditempuh dengan jalan kaki, makan bisa pulang di rumah," kata dia.

Nikson punya sederet rencana jika UMP baru berlaku. Ia ingin cari pacar. Dia pun berencana nonton bioskop secara reguler seminggu sekali. "Dulu sebulan sekali, kini bisa seminggu sekali," kata dia.

Fadli Sanusi, pekerja di salah satu koperasi beranggapan UMP sebesar Rp 2,4 juta itu bukan kabar baik.  "Masih terlalu kecil," kata dia.

Sudah berkeluarga, dengan dua anak yang masih kecil, Fadli punya sederet kebutuhan. Mulai dari bayar kos, cicil motor hingga biaya anak. "Saya rasa masih kurang, apalagi biaya hidup di Manado semakin tinggi," kata dia.

Untuk mengongkosi dirinya sendiri saja, Fadli mengaku kesulitan. Sering bepergian kemana‑mana, pengeluarannya per hari untuk biaya parkir mencapai Rp 8 ribu. "Belum biaya makan atau pulsa," katanya.

Fadli menuturkan, sang istri juga bekerja namun hanya sebagai penjual makanan di sebuah mall dengan gaji di bawah UMP. "Sudah setahun gajinya tak naik, hanya Rp 1.500.000. Saya pesimis bisa naik tahun ini," kata dia.

Anita, seorang tenaga honor di salah satu instansi di Pemko Manado hanya bisa menelan ludah dengan UMP baru.

Pasalnya, belum ada kejelasan bahwa instansi tempatnya bekerja bakal memberlakukan UMP baru. "Saat ini saja gaji saya di bawah UMP," kata dia.

Anita yang masih single ini mengaku super hemat. Ia sering membawa bungkusan nasi ke tempat kerja. "Mirip anak TK ya," selorohnya. (art)

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved