Tribun Manado Travel
Kisah Putri Khayangan yang Mandi di Air Terjun Ranowawa
Di balik keindahan air terjun Ranowawa, terselip kisah mitos yang diungkap secara turun temurun di kalangan warga Kumelembuai.
Penulis: Ryo_Noor | Editor:
TRIBUNMANADO.CO.ID,TOMOHON - Di balik keindahan air terjun Ranowawa, terselip kisah mitos yang diungkap secara turun temurun di kalangan warga Kumelembuai.
Djony Pangemanan, Lurah Kumelembuai, mengisahkan, dari cerita orang tua dulu, lokasi air terjun Ranowawa merupakan tempat mandi puteri khayangan bernama Pingkan.
Alkisah di dekat air terjun itu ada sebuah bukit diberi nama "Tintingon", tempat sang puteri khayangan tinggal. Bukit yang sama itu juga merupakan objek wisata di Kumelembuai.
Kata Pangemanan, nama tintingon diambil dari bunyi yang sering muncul dari atas bukit.
"Orang dulu sering mendengar bunyi ting, ting, semacam panggilan untuk peliharaan penghuni bukit itu," kata dia.
Penghuni bernama Pingkan itu pun sering mandi dan bermain di air terjun Ranowawa. Air terjun tersebut terbentuk dari tiga mata air. Pertama mata air Amian artinya "di sebelah utara", yang memang letaknya di sebelah utara kampung. Jaraknya kira-kira 200 meter dari air terjun.
"Mata air Amian itu ada dua mata air terpisah," katanya.
Kemudian mata air Ranowawa berjarak 100 meter dari air terjun.
Mitos itu makin dikuatkan dengan cerita warga yang pernah melihat sang puteri di air terjun, perempuan dengan rambut panjang sampai di tanah.
"Itu kisahnya. Pengunjung tak perlu khawatir karena lokasi ini baik," ungkapnya.