PDCI Gelar Kegiatan Simposium Bersama di Kantor Walikota Manado
"Ini adalah kegiatan kampanye atrial fibrilase atau irama jantung. Dua hari ini kita menggelar kegiatan deteksi dini gangguan jantung."
Penulis: | Editor: Fransiska_Noel
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan jantung, maka Perhimpunan Dokter Cardiovascular Indonesia (PDCI) di Sulawesi Utara, menggelar kegiatan symposium bersama dokter umum di ruang serbaguna Kantor Wali Kota Manado, Sabtu (30/7).
Dengan tema 'Atrial Fibrillation Capaingn For Stroke Prevention', diyakini akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ilmu kedokteran di bidang jantung dan pembulu darah.
"Ini adalah kegiatan kampanye atrial fibrilase atau irama jantung. Dua hari ini kita menggelar kegiatan deteksi dini gangguan jantung selama dua hari di Kawasan Mega Mas secara gratis," kata Ketua Panitia Dr Victor Joseph SpJP FIHA.
Kegiatan pemeriksaan gangguan irama jantung secara dini akan terus dilakukan dalam upaya Manado menuju kota sehat. Apalagi penyakit yang paling banyak diderita masyarakat Sulawesi Utara ini, telah dimasukan dalam program kedaruratan.
"Pak Wali Kota Manado, GS Vicky Lumentut mendukung kegiatan ini. Ini langkah awal menuju Smart City,"katanya lagi.
Infark Miokart Akut atau penyumbatan pembuluh darah di jantung dan otak dikenal sangat berisiko menyebabkan kematian bagi penderitanya. Apalagi jika lambat ditangani karena tidak tahu harus melakukan apa, dan apa yang harus dihindari.
"Sulawesi Utara berada pada posisi dua dengan jumlah penderita, stroke, atau gagal jantung tertinggi di Indonesia,"kata Prof DR dr Reggy Lefradt Sp JP(K) FIHA FSGC FASCC FICA, Consultant Cardiologist.
Menurut dia kegiatan ini dilaksanakan serentak di Indonesia, dan Kota Manado salah satu dari beberapa Kota yang ada. Apalagi perlu ada upaya berupa sosialiasi bagi dokter umum untuk dilanjutkan kepada pasien, terlebih khusus pengidap gula, hipertensi, dan obesitas.
"Pola makan pengaruhi kesehatan, jika tidak teratur berisiko terjaring penyumbatan pembuluh darah otak dan jantung,"terangnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Manado, dr Robby Motoh mengatakan Puskesmas sudah menyediakan alat Ekologi Jantung (EKG). Alat tersebut bisa digunakan secara maksimal untuk mendeteksi kelainan jantung, baik lewat irama maupun letaknya.
"Pemeriksaannya gratis, kemudian jika perlu mendapat rujukan maka kami akan mendampingi pasien ke rumah sakit,"kata Motoh.
Kegiatan ini terus berlanjut dan dipaparkan oleh beberapa pemateri, seperti Dr Benny M Setiadi Sp JP, dan Dr Victor Joseph SpJP FIHA. Puluhan dokter umum dan dokter spesialis jantung pembulu darah ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. (Tribun Manado/Felix Tendeken)