Investor Pasar Modal di Sulut Tumbuh 67,4 Persen
Peningkatan investor Pasar modal di Sulawesi Utara (Sulut) meningkat cukup signifikan.
Penulis: | Editor: Andrew_Pattymahu
Laporan Wartawan Tribun Manado Herviansyah
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO-Peningkatan investor Pasar modal di Sulawesi Utara (Sulut) meningkat cukup signifikan. Hal ini menunjukkan masyarakat semakin mengenal bursa efek sebagai satu di antara instrumen untuk berinvestasi di industri keuangan.
"Industri pasar modal di Sulut tumbuh cukup menggembirakan, hal ini dapat dilihat dari peningkatan investor yang tumbuh 67,4 persen pada kuartal 1/2016 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," ujar Kepala Kantor Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulutgomalut Elyanus Pongsoda, Minggu (11/6/2016).
Pongsoda menambahkan untuk investor bertambah 1.906 selama Januari-Maret 2016. Sedangkan untuk transaksi meningkat sebesar 195,65 persen dengan jumlah Rp 756.64 miliar.
Peningkatan tersebut tak lain dari dibangunnya dibangunan galeri investasi di berbagai perguruan tinggi di Sulut. Sebab semakin banyaknya galeri investasi dibangun akan semakin meningkatkan investor di pasar modal.
"Kami melihat BEI Sulut aktif dan gencar memberikan edukasi. Optimistis peningkatan literasi dan inklusi keuangan dapat tercapai dengan kinerja positif," ungkapnya.
Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Manado Fonny The mengatakan pihaknya terus melakukan sosialisasi ke segala masyarakat mengenai pasar modal satu di antararanya dengan membuka galeri investasi seperti belum lama ini dilakukan, yaitu di tiga perguruan tinggi di Sulut, yaitu STIE Eben Haezer, UKIT Tomohon dan IAIN Manado.
"Dengan dibukanya tiga galeri investasi ini, diharapkan informasi pasar modal lebih merata. Percepatan edukasi mengenai pasar modal juga dapat tersebar di kalangan mahasiswa," ungkapnya.
Menurut dia, dengan dibukanya tiga galeri investasi ini, total keberadan secara nasional sebanyak 200 unit. Untuk periode Januari – 9 Juni saja sudah 45 galeri investasi di seluruh Indonesia yang di buka.
Jika melihat populasi universitas di Indonesia yang mencapai 3.000, keberadaan galeri investasi memang sepantasnya untuk ditambah. Hal ini karena tidak semata-mata sebagai pusat infomasi pasar modal, tetapi juga wadah edukasi invetasi.
"Dengan adanya galeri investasi diharapkan masyarakat paham akan kemana untuk berinvestasi, sehingga investasi bodong yang sering membuat masyarakat dirugikan dapat di minimalisir," ungkapnya.