Ini Klarifikasi PMI Sulut soal Akreditasi Unit Transfusi Darah
Memang, kata Lensun, seluruh UTD di Indonesia kedepan akan diakreditasi tapi masih tahap persiapan konsep dan strukturnya di tingkat pusat.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Fernando_Lumowa
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Palang Merah Indonesia (PMI) Sulawesi Utara memberikan klarifikasi atas pernyataan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulut, dr Jemmy Lampus di media yang menyatakan Unit Transfusi Darah PMI Sulut belum terakreditasi.
Medy Lensun, Wakil Ketua Bidang Humas PMI Sulut dalam rilis ke Tribun menjelaskan, pernyataan tersebut dikhawatirkan memberi efek negatif terhadap PMI sebagai lembaga sosial.
"Pernyataan itu bisa menggiring opini masyarakat pada pemahaman negatif terhadap UTD PMI Sulut," ujar Lensun dan Rampengan, Minggu (29/5).
Dijelaskan, apa yang disampaikan Kepala Dinkes Sulut mengutip Permenkes 83 tahun 2015 keliru. "Permenkes 83 tahun 2015 tidak mengatur soal akreditasi UTD. Permenkes 83 tersebut adalah peraturan tentang unit transfusi darah, bank darah rumah sakit dan jejaring pelayanan transfusi," kata Lensun.
Lanjutnya, di dalam Permenkes itu hanya berisi tentang jenis, pengorganisasian, persyaratan, perijinan dan penyelanggaraan UTD, Bank Darah RS dan UTD RS. Tidak ada satu pasal atau satu ayatpun yang mengatur tentang akreditasi UTD. "Bahkan satu kata "akreditasi" tidak ada tertulis dalam Permenkes 83," tegasnya.
Memang, kata Lensun, seluruh UTD di Indonesia kedepan akan diakreditasi tapi masih tahap persiapan konsep dan strukturnya di tingkat pusat. Seperti pembentukan Komisi Akreditasi UTD yang sampai sekarang belum ada.
"Kami tidak paham dengan pernyataan Kepala Dinas Kesehatan Sulut yang terkesan mendiskreditkan PMI. Seorang pejabat mestinya memahami pokok persoalan dan juga sumber peraturan yang dikutip," kata mantan Wakil Bupati Boltim.
Sekretaris PMI Sulut, Dr Mercy Rampengan membantah tudingan pejabat instansi vertikal yang mengatakan PMI mengandalkan kekuasaan dan mengorbankan masyarakat. Ia heran atas 'ulah' beberapa oknum pejabat yang terkesan menyerang PMI Sulut.
"Kami tidak paham, kenapa ketika PMI Sulut sementara berbenah, justru ada pihak-pihak yang merasa terganggu dan menyerang PMI. PMI Sulut mengajak semua pihak bersinergi meningkatkan pelayanan darah demi kesehatan masyarakat," kata Rampengan.