Tribun Travel
Air Terjun Takaan Minsel, Harta Karun Alami dan Bersejarah
Di Minahasa Selatan, tepatnya di Desa Kilometer Tiga, Kecamatan Amurang, ada lokasi yang disebut Takaan.
Penulis: | Editor:
Laporan wartawan Tribun Manado Fionalois Watania
TRIBUNMANADO.CO.ID, AMURANG - TAK semua lokasi air terjun bagaikan 'harta karun' dan tampak istimewa. Di Minahasa Selatan, tepatnya di Desa Kilometer Tiga, Kecamatan Amurang, ada lokasi yang disebut Takaan.
Air terjun Takaan memang seperti harta karun. Tak hanya memberi pemandangan alam yang menakjubkan, lokasi itu juga menyimpan kekayaan satwa dan sejarah. Datang ke lokasi ini, Anda akan menjadikannya memori yang tak terlupakan.
Tingginya 18 meter. Air deras mengalir dari belahan tebing yang berdekatan. Begitu dekatnya sehingga sinar mentari hampir tak menerangi lokasi air terjun. Sungguh sejuk berada di situ.
Pemandangan semakin indah kala menjelang sore hari. Pantulan sinar sang surya membuat pemandangan air terjun tampak berbeda jika kita memandang dari bawah melihat ke arah atas tebing.
Devky Assa, Ketua Kelompok Pecinta Alam (KPA) Cliff Hanger, menyebut banyak keunikan di air terjun Takaan.
"Ada banyak satwa yang tanpa malu 'menyapa' para pengunjung. Jangan heran jika melihat paniki (kelelawar) berterbangan. Dinding tebing memang menjadi lokasi tempat mereka tinggal. Sedangkan Tarsius juga bisa Anda temukan namun habitatnya di atas tebing," katanya.
Pantauan Tribun Manado, lokasi itu bak rumah bagi satwa-satwa. Ular seringkali melewati lokasi air terjun. Saat melintasi sungai, ular hijau yang bergelantungan di batang pohon juga 'menyapa' rombongan kami yang lewat.
Dari segi sejarah, air terjun Tapaan memiliki kisah tersendiri. "Berdasarkan cerita dari para orangtua, dulunya tempat ini sempat dibangun bak air buatan Belanda. Namun kedatangan orang-orang Jepang membuat perkelahian antara kedua kubu tak terhindarkan. Alhasil bom di sana-sini menghancurkan bak air tersebut. Sisa beton bak air yang terbuat dari batu masih ada sampai sekarang. Bahkan tulisan ejaan Belanda dahulu masih tertera, contohnya 'H.Koeme' yang jelas terukir di salah satu peninggalannya yang terletak di tepi sungai," jelas dia.
Dia berharap Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan memperhatikan akses jalan masuk yang masih sangat terbatas. "Minimal jembatannya dibangun secara permanen sehingga kendaraan roda dua jenis apapun bisa masuk meski hanya setengah perjalanan. Saya juga berharap para pengunjung menjaga kebersihan. Sampah yang dibawa ke lokasi harap dibawa pulang dan dibuang ke tempat sampah," kata dia.
Popularitas air terjun ini semakin memuncak kala destinasi wisata ini ditayangkan di satu televisi nasional. Menurut Anna Sarayar, petani yang tinggal tak jauh dari lokasi, dalam sehari puluhan orang datang untuk mengunjungi air terjun.
"Paling banyak sekitar 50-an orang. Ada yang bermalam, ada juga tidak," ujar dia.
PERJALANAN menuju Air Terjun Takaan bagaikan petualangan. Pertama, Anda harus melewati Desa Uwuran. Jika dari arah pusat kota Amurang, belok ke jalan yang berada tepat di samping Bank Sulut Cabang Amurang.
Anda hanya perlu mengambil jalan lurus tanpa berbelok. Jika masih ragu tanyakan jalan menuju Desa Kilometer Tiga kepada warga setempat.
Sayangnya jalan menuju air terjun tidak bisa dilintasi kendaraan roda empat. Sementara untuk kendaraan roda dua hanya bisa diparkir tepat sebelum jembatan karena jembatan yang dibangun terbuat dari batang pohon.
Hanya warga setempat yang berani melewati jembatan tersebut menggunakan kendaraan roda dua jenis trail. Jangan sekali-kali menyeberang jembatan jika jenis kendaraan roda dua Anda tidak sesuai dan Anda kurang yakin menyeberang.
Dari lokasi tempat parkir, pengunjung selanjutnya berjalan kaki sejauh kira-kira 2 kilometer.
Petualangan melintasi perkebunan dengan suara-suara burung dan air sungai yang mengalir akan menemani. Pepohonan yang tumbuh meninggi, serta dinding batu yang besar menjadi pemandangan yang bisa Anda nikmati.
Meski begitu berhati-hatilah ketika melewati jalan setapak dekat sungai karena ukurannya cukup kecil, hanya untuk satu pejalan kaki dengan jurang di samping kiri yang cukup curam.
Tepat di ujung tepi sungai, Anda akan mendapatkan dinding batu yang lebih tinggi. Dari situ, lokasi air terjun sudah sangat dekat. Deburan air terjun semakin terdengar jelas.
Anda perlu melepas sepatu karena harus turun melewati sungai. Lagipula air terjun tersembunyi di balik dinding batu.
Melewati pinggiran sungai, Anda bisa berpegang pada akar pohon yang menjuntai sembari berhati-hati mencari tumpuan kaki karena banyak batu sungai yang licin.
Hanya sekitar 10 langkah saja Anda sudah bisa menikmati pemandangan alam ciptaan Tuhan yang begitu memesona.