Megawati: Jelas Saja Sandera Dilepas, Wong Dibayar Kok
"Situ kok ngurusin sandera, wong sandera sudah ada yang ngurusi, mending ngurusi ibu-ibu bidan ini."
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri mengeluarkan pernyataan yang mengagetkan.
Menurut mantan Presiden RI itu, 10 sandera WNI bebas dari tangan Abu Sayyaf berkat uang tebusan.
"Situ kok ngurusin sandera, wong sandera sudah ada yang ngurusi, mending ngurusi ibu-ibu bidan ini. Jelas saja sandera dilepas, wong dibayar, kok," kata Megawati dalam sebuah diskusi berjudul "Mencari Solusi Rekrutmen PNS yang Adil bagi Bidan PTT" di Hotel DoubleTree by Hilton, Jakarta, Senin (2/5).
Saat itu hadir Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Namun, Mega enggan menjawab saat ditanya lebih rinci soal uang tebusan untuk membebaskan sepuluh WNI dari Abu Sayyaf. Megawati justru bergegas menuju mobil.
Pratikno senada dengan Megawati. Ia memilih menyerahkan masalah pembebasan WNI dari Abu Sayyaf kepada Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi.
"Itu urusannya Bu Menlu-lah, coba kalian tanya saja sama Bu Menlu, intinya dari pemerintah sudah melakukan diplomasi secara optimal," ujar Pratikno dari dalam mobilnya.
Terpisah, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan enggan menjelaskan saat ditanya uang tebusan untuk sepuluh WNI yang disandera Abu Sayyaf. "Saya enggak mau menduga-duga," ujar Luhut.
Luhut menegaskan, Pemerintah Indonesia tidak pernah membayar sepeser pun kepada kelompok Abu Sayyaf untuk kebebasan 10 WNI yang disandera. "Ya, itu urusan perusahaan, saya enggak ingin berkomentar soal itu," ujar Luhut.
Sebelumnya, Eddy Mulya yang menjabat sebagai Minister Counsellor, Koordinator Fungsi Politik dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Manila, Filipina, mengatakan bahwa bebasnya 10 WNI itu bukan karena uang tebusan yang telah dibayar.
"Ini full negosiasi," ujar dia saat ditemui di Pangkalan Udara TNI AU, Halim Perdanakusuma, Minggu (1/5) malam.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung memastikan pembebasan sepuluh WNI dari tangan Abu Sayyaf bermodal diplomasi, dan bukan uang tebusan. Ia menyebut, pemerintah dan perusahaan tidak mengeluarkan sepersen pun untuk pembebasan WNI.
Kendati demikian, Pramono menyatakan, sejumlah pihak di luar pemerintah terlibat dalam pembebasan sepuluh WNI tersebut. Namun, Pramono enggan merinci siapa saja yang terlibat dalam pembebasan sepuluh WNI.
"Jadi apa yang terjadi dengan pembebasan supaya tidak terjadi misleading tentunya ini perlu disamakan bahwa intinya pembebasan 10 orang itu atas upaya diplomasi total dari pemerintah tentunya dalam ini Presiden dan pembantu presiden," ungkap Pramono di Kantor Menkopolhukam, Senin (2/5).
Menurutnya, upaya pembebasan yang melibatkan sejumlah pihak swasta ini atas sepengetahuan Presiden Joko Widodo.
"Soal apa yang menyebabkan mereka mau melepaskan WNI tanpa uang, itu rahasia. Yang jelas cara diplomasi tetap akan dilakukan untuk membebaskan 4 WNI lain," jelasnya seraya mengatakan, pemerintah terus berupaya membebaskan empat WNI yang masih ditawan Abu Sayyaf.