Tenaga Pengajar di Minahasa Selatan Masih Kurang
"Kendala yang kami hadapi masih kurangnya tenaga pengajar di Minsel."
Penulis: | Editor: Fransiska_Noel
TRIBUNMANADO.CO.ID, AMURANG - Tanggal 2 Mei menjadi hari yang istimewa khususnya di dunia pendidikan.
Pasalnya dihari tersebut diperingati sebagain hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dalam rangka mengenang perjuangan Ki Hajar Dewantoro yang merupakan salah seorang pelopor pendidikan di Indonesia.
Sayangnya ditengah-tengah perayaan yang ada masih ada beberapa tantangan yang dihadapi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) di Minahasa Selatan (Minsel) yaitu kurangnya tenaga pengajar yang ada. Hal ini diakui langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Minsel Ollyvia Lumi kepada Tribun Manado, Senin (2/5).
"Kendala yang kami hadapi masih kurangnya tenaga pengajar di Minsel. Mudah-mudahan lewat momentum perayaan Hardiknas ini, bisa memotivasi para tenaga pengajar baik yang honorer maupun PNS untuk terus berkarya mendidik anak-anak bangsa," katanya.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun Tribun Manado, jumlah guru tak se banding dengan jumlah murid serta sekolah yang ada. Total jumlah guru yang ada sebanyak 3.830. Sedangkan jumlah murid sebanyak 47.472 dengan rincian siswa Tk 3476, SD 24027, SMP 11276, SMA 4529 dan SMK 4164.
Sedangkan jumlah sekolah untuk Tk 168, SD 235, SMP 80, SMA 19 dan SMK 18 dengan total 520 skolah.
Jika diestimasi maka kira-kira untuk satu sekolah hanya dilayani oleh enam guru. "Satu sekolah itu harus ada guru cadangan. Untuk SD misalnya kalau hanya enam guru maka jumlahnya sangat kurang," tambahnya.
Sementara itu untuk tenaga pengajar PNS memiliki perbandingan jumlah yang lebih banyak dari Guru honorer. Untuk total jumlah guru PNS sebanyak 2184 dan 1646 untuk guru honorer. (Tribun Manado/Fionalois Watania)