Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mimpi Ini Jadi Pertanda Akan Bebasnya Sandera Abu Sayyaf

Isi mimpi itu jadi pertanda akan bebasnya 10 sandera Abu Sayyaf.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Fransiska_Noel
Anadolu Agency/Mindanao Examiner
10 sandera yang dibebaskan Abu Sayyaf 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - "Di mimpi itu, saya, anak, ibu, dan penatua (tokoh gereja) menjemput suami saya di kapal besar. Penatua bilang mari jo. Ternyata itu pertanda mereka akan bebas" Vemmy Wowor, Istri Korban Sandera.

 Peluk dan cium dari tetangga diberikan sebagai dukungan dan syukur kepada Vemmy Wowor usai mendapat kabar sang suami, Julian Philip telah dibebaskan Abu Sayyaf, Minggu (1/5).

Keluarga Philip-Wowor bersama tetangga langsung menggelar doa syukur di rumahnya di Kelurahan Sasaran, Minahasa.

"Puji Tuhan... Saya sudah mendapatkan kabar dari perusahaan kalau suami saya dengan 10 ABK lain yang disandera (Abu Sayyaf), sudah dibebaskan. Sekarang sudah ada di tangan pemerintah Filipina," ujarnya dengan air mata terus menetes di pipinya.

Kini ia mengaku tinggal menunggu mereka dibawa ke Indonesia. "Memang masih akan dibawa ke Indonesia, tapi yang penting sudah bebas," jelasnya.

Menurutnya, begitu mendengar kabar tersebut, ia langsung bersyukur dan berdoa. "Saya langsung berdoa syukur," ujarnya.

Seperti diwartakan, 10 ABK Kapal Tunda Brahma 12 yang membawa batubara dari Kalimantan Selatan disandera milisi Abu Sayyaf yang kemudian minta tebusan 50 juta peso atau sekitar 14 miliar.

Namun kemarin, kepolisian Filipina, mengatakan, 10 pelaut Indonesia yang diculik kelompok militan Abu Sayyaf dan disandera sejak 26 Maret itu akhirnya dibebaskan.

"Beberapa orang tak dikenal mengantar ke-10 orang kru kapal tunda itu ke kediaman gubernur Abdusakur Tan Jnr di Pulau Jolo di tengah hujan lebat," kata Kepala Kepolisian Jolo, Junpikar Sitin.

Kesepuluh sandera itu dibebaskan pada Minggu tengah hari. Kepala Lepolisian Sulu, Inspektur Wilfredo Cayat membenarkan kabar ini.

Cayat mengatakan, setelah diantar ke depan kediaman Gubernur Sulu, mereka lalu dibawa masuk dan disuguhi makanan.

"Gubernur Tan kemudian memanggi saya dan menyerahkan ke-10 orang itu ke kepolisian. Kini kami sedang mempersiapkan untuk membawa mereka ke Zamboanga dan menyerahkan mereka ke kantor konsuler," tambah Cayat kepada Harian The Inquirer.

Para tetangga dan jemaat yang mendengar kabar Julian Philip telah dibebaskan pun langsung berdatangan di rumah keluarga Philip-Wowor.

"Memang ini merupakan jawaban dari Tuhan, sebab kami tak henti-hentinya berdoa kepada Tuhan berserah kepadanya," ungkap Vemmy.

Kini dia tinggal menunggu kabar dari perusahaan tempat suaminya bekerja apakah harus menjemput ke Jakarta atau menunggu di rumah saja.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved