Polisi Selidiki Motif PNS Akhiri Hidup
Kurang dari dua bulan, terjadi tiga kasus bunuh diri di wilayah hukum Polres Tomohon.
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, TOMOHON - Kurang dari dua bulan, terjadi tiga kasus bunuh diri di wilayah hukum Polres Tomohon. Modusnya pun sama. Pada tiga kasus itu, para korban menggunakan tali untuk menjerat leher.
Kasus dugaan bunuh diri terbaru terjadi di Desa Poopoh, Kecamatan Tombariri, Minahasa. Seorang PNS Wempie Nelwan (52) ditemukan meninggal tergantung di pohon mangga di halaman depan rumahnya, Sabtu (23/4) pukul 05.30 Wita.
Polres Tomohon masih menyelidiki kasus ini. Menurut Kepala Sub Bagian Humas Inspektur Dua Johny Kreysen, setelah petugas mengambil keterangan keluarga belum ditemukan motif korban hingga harus mengakhiri hidupnya. "Motifnya belum diketahui hingga harus mengakhiri hidup," katanya.
Biasa dalam kasus bunuh diri, korban meninggalkan pesan. Atau menyampaikan keluhan masalah ke keluarga. Menelusuri media sosial korban pun kerap digunakan untuk mencari motif.
"Motif yang biasa ditemui dalam kasus bunuh diri yakni sakit, tapi ternyata tidak ada keluhan sakit, penyidik masih selidiki," katanya.
Langkah Polres untuk mengungkap jernih kasus itu terkendala penolakan keluarga untuk dilakukan autopsi. "Keluarga korban tidak setuju, sehingga membuat berita acara penolakan autopsi," kata Kreysen.
Kasus sebelumnya terjadi 8 Maret 2016. Korban Frangklin Towaki (22), seorang mahasiswa Univesitas Negeri Manado (Unima) ditemukan meninggal dunia tergantung.
Pemuda asal Desa Tambun, Kecamatan Dumoga, Bolaang Mongondow itu ditemukan meninggal di sebuah rumah panggung kosong di Kelurahan Walian, Tomohon pukul 06.30.
Diduga motif bunuh diri karena cintanya kepada seorang gadis tak direstui. Penyelidikan kasus ini tak berlanjut dan diakhiri dengan dugaan korban tewas bunuh diri.
Pada 10 April 2016, kegemparan terjadi di Kelurahan Tinoor II, Kecamatan Tomohon Utara. Yakob Rempas, seorang Kepala Lingkungan atau Pala ditemukan tak bernyawa tergantung di perkebunan belakang rumahnya di Lingkungan III, Kelurahan Tinoor II. Tali melilit dileher sang Pala ketika ditemukan. Diduga motif bunuh diri karena korban merasa sakit pada matanya.
Tanpa penyelidikan lanjutan, kasus diputuskan dengan hasil akhir korban bunuh diri. Keluarga menolak autopsi. *