Liputan Ekslusif Tribun Manado
Kunker Syaratnya Mendesak untuk Rakyat
Terkait mekanisme kunker, Wakil Ketua Deprov Sulut, Stefanus Vreeke Runtu menjelaskan, semua harus lewat rapat Pimpinan Dewan.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor:
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - BERBELANJA dan mengunjungi keluarga. Kegiatan ini biasanya dilakukan Anggota Dewan kala mengisi waktu luang di sela kunjungan kerja.
"Paling-paling kita belanja sedikitlah, selain itu pasiar ke keluarga," kata Ketua Deprov Sulut, Andrei Angouw, Rabu (9/3).
Dikatakan Angouw, hal itu dilakukan jika ada waktu luang. Namun kadang Anggota Dewan terlalu sibuk hingga sulit mendapatkan waktu luang.
"Kami bisa kunjungi beberapa instansi dan itu bisa makan waktu berjam-jam," kata dia.
Anggota Dewan lainnya yang enggan namanya dikorankan tak memungkiri memang kadang ada uang sisa dari uang saku yang diterimanya.
"Itu wajar saja karena kita memang sudah diberi uang segitu, selisihnya kecil, pernah tak sampai Rp 100 ribu, tak cukup untuk beli oleh-oleh," kata dia.
Terkait mekanisme kunker, Wakil Ketua Deprov Sulut, Stefanus Vreeke Runtu menjelaskan, semua harus lewat rapat Pimpinan Dewan.
Rapat dilakukan setelah dewan melihat ada persoalan yang perlu dicari solusinya.
Vreeke mengaku pimpinan tak sembarang memutuskan kunker.
"Parameternya adalah mendesak, untuk rakyat serta dananya disesuaikan," kata dia.