Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ritual Kecantikan Bukan Hal Utama Lagi Bagi Bella Saphira

Dan sosok hebat di belakang Panglima Kodam Wirabuana Mayor Jendral TNI Agus Surya Bakti itu adalah sang istri, Bella Saphira.

Penulis: Finneke | Editor:
TRIBUNMANADO/ALEXANDER PATTYRANIE
Bella Saphira 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO -Di balik suksesnya seorang pria, ada wanita hebat di belakangnya.

Dan sosok hebat di belakang Panglima Kodam Wirabuana Mayor Jendral TNI Agus Surya Bakti itu adalah sang istri, Bella Saphira.

Saat diwawancarai Tribun Manado Senin (15/2) di Manado, mantan pelakon dunia entertaint ini menceritakan bagaimana kesehariannya sebagai Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Kodam Wirabuana.

"Kami sadari ini amanah dan tanggung jawab. Tugas yang harus disikapi dengan kesungguhan hati. Saya mulai bekerja sejak 6 November 2015. Masuk Makodam 2 November. Tiga hari masuk langsung kerja," ujarnya.

Bella berujar, mencurahkan waktu, pikiran dan tenaganya sebagai istri Pangdam. Menjalankan kesehariannya di organisasi Persit Chandra Kirana serta Yayasan Kartika Jaya. Mudah baginya untuk mencintai Persit.

"Mudah saja bagi saya mencintai Persit. Saya anak tentara, menikah dengan abdi negara adalah pilihan saya. Saya memahami betul memakai seragam ini. Tentu saya bangga jadi Persit," tuturnya.

Lanjut Bella, seragam bukan hanya kehormatan, tapi direbut dengan darah. Bagaimana ibu-ibu pendiri organisasi ini, mengambil nama saja susah luar biasanya.

"Maknai dan hargai. Sungguh-sungguh menjalankannya. Saya mengenal sejarahnya dulu. Awalnya bagaimana, jangan nanti mewariskan hal yang salah. Tak ada toleransi hal-hal kecil, misalnya soal seragam atau atribut," ucapnya.

Setelah meninggalkan dunia keartisannya, ritual kecantikan baginya bukan lagi hal utama. Yang penting adalah tanggung jawab moril. Membuktikan bahwa kepercayaan yang diberikan Yang Maha Kuasa bisa dijalankan dengan baik.

"Profesi sebelumnya tuntutan, tapi sekarang tak lagi. Ini jalan bagi kami untuk membuktikan eksistensi kita kalau kita mampu, jalan yang diberi Tuhan. Jalani hubungan nilai rohani, akhlak dan moril. Daripada lahiriah," terangnya.

Bella mengaku selalu memotivasi anggota Persit lainnya. Ia menyadari, banyak anggota Persit yang sudah lebih lama menjadi istri prajurit dari dia. Ia pun mengaku bangga dan terharu atas perjuangan dan pengorbanan para Persit.

"Memotivasi adik-adik saya, kami kan tertua di sini. Saya mengasihi mereka. Saya bangga pada mereka, tanpa sepengetahuan mereka, saya banyak belajar dari mereka. Visi rencana program, mereka jalankan dari saya. Namun soal semangat, rela berkorban dan pengabdian saya belajar dari mereka," tuturnya.

Meski masih tergolong muda Bella di Persit, ia tetap punya semangat untuk membangun Persit ini. Yang penting baginya, menyamakan visi. Itu dilakukannya dengan kasih sayang.

"Keseharian kita seperti sahabat. Jabatan ada, tapi kalau keseharian, cara berbicara, saya santun pada mereka. Banyak yang tak saya tunjukkan kalau bangga pada mereka. Saya terharu dengan sikap cekatan dan sigapnya. Mereka aplikasikan program, ada yang kurang itu biasa. Kami ketemu hampir tiap hari," ucapnya.

Tentang kesehatan, Bella berkata, suaminya malah lebih perhatian. Makanya saat ditanya seperti apa perhatiannya untuk menjaga kesehatan suami, Bella tersenyum tipis.

"Suami saya lebih aware mengenai makan, saya malah yang sering telat makan. Kata suami saya, lapar tidak lapar ikut jamnya. Sering terbalik justru," ujarnya tertawa.

Soal makanan kesukaan Mayjen Agus, katanya tak repot. Hanya singkong, sukun dan jagung. Kalau bisa pun, Bella berusaha memasaknya.

"Empat itu paling sering. Singkong rebus sih. Kalau bisa yah saya yang masak," tutup Bella.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved