Pertama Kali di Sulut, Ketua DPRD Dilantik Menggunakan Prosesi Agama Konghucu
Tiga bilah dupa terpasang di atas meja kayu berukuran 2 kali 3 meter, depan meja pimpinan Dewan di ruang Paripurna Dewan Provinsi Sulut,Selasa (16/2).
Penulis: Arthur_Rompis | Editor:
Laporan wartawan Tribun Manado Arthur Rompis
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Tiga bilah dupa terpasang di atas meja kayu berukuran 2 kali 3 meter, depan meja pimpinan Dewan di ruang Paripurna Dewan Provinsi Sulut, Selasa (16/2).
Hari itu tengah berlangsung rapat paripurna istimewa DPRD Sulut dalam rangka pengucapan sumpah dan janji Ketua DPRD Provinsi Sulut.
Andrei Angouw yang dilantik sebagai Ketua Dewan beragama Konghucu hingga dupa itu terpasang saat prosesi pengucapan sumpah. Dupa juga berada di tangan Pendeta yang membimbing Angouw mengucapkan sumpah.
"Di bawah kekuasaan Thian, di bawah bimbingan Nabi Kong Zi," kata Pendeta tersebut yang diikuti Angouw kata per kata.
Angouw yang memang penganut Konghucu taat memang mengamalkan ajaran Nabi Kong Zi. Hal itu nampak dalam sambutannya.
Angouw berterima kasih kepada kedua orangtuanya.
Ajaran Konfusius memang mengharuskan setiap warga untuk menghormati orangtuanya serta pada teman, guru maupun perkumpulan.
"Terima kasih pada kedua orang tua yang sudah mengajarkankan pelajaran hidup pada saya, tanpa mereka saya takkan ada disini," kata dia.
Dia juga berterimakasih pada partainya PDI Perjuangan. Kepada partai yang membesarkannya itu, Angouw mengaku berutang budi. Ucapan terima kasih juga ia ucapkan pada Penjabat Soni Sumarsono dan SH Sarundajang.
Penjabat Gubernur Sulut Soni Sumarsono dalam kapasitasnya sebagai Ditjen Otda mengatakan, Angouw telah mencetak sejarah dengan menjadi warga Konghucu pertama yang menjabat Ketua Dewan.
"Inilah yang luar biasa dari Sulut, warganya rukun dan damai," kata dia.
Kebanggan juga dirasakan oleh Sofyan Jimmy Yosadi, yang mewakili Pimpinan Majelis Konghucu Sulut.
"Ini kebanggaan bagi kami, karena ini cuma di Sulawesi Utara tapi ini satu-satunyadi Indonesia. Ini artinya perjuangan umat Konghucu pasca reformasi tidak sia-sia," ujarnya.
Dia berharap, ke depan akan muncul lagi tokoh-tokoh di negeri ini yang berasal dari umat Konghucu.