Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tantang Adrenalin di Jeram Nimanga Timbukar Minahasa

Sebelum nyemplung dan merasakan keseruan arung jeram, instruktur terlebih dahulu mempersiapkan standar keselamatan pengunjung.

Penulis: | Editor: Fransiska_Noel
travelling-qu.blogspot.com
Jeram Timbukar Sonder Minahasa 

TRIBUNMANADO.CO.ID, TONDANO - Berbicara soal destinasi wisata di Kabupaten Minahasa, ada satu tempat terkenal yang bisa menjadi rekomendasi bagi Anda untuk berlibur bersama keluarga atau kelompok.

Datanglah ke Desa Timbukar, Kecamatan Sonder. Di desa ini Anda bisa menikmati serunya berarung jeram (rafting).

Dari pusat kota Manado, perjalanan menuju ke sana kurang lebih satu setengah jam. Melewati Tomohon dengan keindahannya, Anda juga akan melewati kawasan air panas Desa Lahendong.

Selepas dari pusat kecamatan di Sonder, aliran Sungai Nimanga sudah menemani perjalanan Anda menuju Timbukar. Di sejumlah titik Anda juga bisa menemukan air terjun, baik di Desa Tincep, maupun di Timbukar.

Di desa inilah sejumlah jasa wisata arung jeram tersedia, Karapi Rafting satu di antaranya. Sebelum nyemplung dan merasakan keseruan arung jeram, instruktur terlebih dahulu mempersiapkan standar keselamatan pengunjung.

Selain perahu karet, jaket pelampung, dan helem, termasuk pembagian kelompok di masing- masing perahu, Anda juga perlu mendengar arahan penting instruktur yang di antaranya adalah atlet-atlet arung jeram Sulut.

Istilah-istilah penting harus Anda simak, misalnya kata 'boom' yang mengharuskan Anda menunduk apabila melewati batang kayu yang menghalangi.

Hengky Langi, pemilik Karapi Rafting, mengatakan, tingkat kesulitan Sungai Nimanga masuk pada kategori Grade III.

Artinya, tingkat jeram hampir mendekati sulit plus medan yang dipenuhi bebatuan besar. Level tersebut membuat arena arung jeram di Desa Timbukar ini begitu menarik dan menantang.

Memulai petualangan, meski arus sungai masih terasa nyaman, keseruan sudah terasa. Setelah menit ke-10, Anda mulai merasakan nikmat dan tegangnya.

Tak hanya menikmati kayuhan dayung, Anda bersama rombongan lainnya juga bisa beristirahat di tengah perjalanan sembari berenang atau sekadar berendam.

Panorama yang begitu eksotis akan menjadi indah bila Anda mengabadikan diri dengan berfoto.

Hingga ujung perjalanan di Desa Tangkuney, yang kira-kira menghabiskan waktu dua setengah jam atau sekitar 12 kilometer, berbagai rintangan dan keseruan akan membawa Anda hingga berhari-hari alias sulit terlupakan.

Keseruannya akan membuat Anda terus ingin kembali mendayung perahu di Sungai Nimanga.

Peluang bagi Minahasa

Perjalanan menuju Desa Timbukar kini sudah lancar. Pengelola jasa wisata juga mendukung dengan menyediakan fasilitas memadai, termasuk kamar mandi, restoran mini, lahan parkir, dan tempat istirahat.

Air pegunungan semakin menyejukkan Anda setelah menikmati arung jeram.

Dari segi kebersihan, Sungai Nimanga juga cukup bersih. Hanya saja ada beberapa pengunjung yang usil membuah sampah di sudut-sudat sungai.

Sonya Mappadang, Koordinator PPA ID 102, yang berwisata bersama rombongan Pusat Pengembangan Anak (PPA) mengatakan, sengaja memilih lokasi tersebut untuk mengenalkan puluhan anak didiknya kepada alam.

"Selama ini mereka mungkin jarang berinteraksi dengan alam karena gadget dan teknologi. Sehingga dengan berwisata di sini dapat membuat mereka secara tidak langsung mencintai alam yang adalah ciptaan Tuhan," kata dia.

Hengky Langi, pemilik Karapi Rafting, mengatakan, dalam sehari usahanya bisa menampung 150 orang. Wisata arung jeram juga selalu mengundang turis datang.

Dengan dukungan peralatan yang baik para pelancong tentu akan terus datang.

Namun, yang menjadi kendala adalah peralatan-peralatan arung jeram yang mulai menua.

Hengky mengaku sempat mengirim proposal bantuan kepada Pemerintah Kabupaten Minahasa.

"Namun realisasinya belum ada hingga sekarang. Baik peralatan hingga perawatan lokasi semua ditanggung oleh kami. Padahal lokasi wisata ini sering dikunjungi oleh para turis. Jika pelayanan dan peralatan lengkap, maka yang diuntungkan adalah Minahasa dan bisa mengundang lebih banyak turis lagi," harapnya. (Tribun Manado/Fionalois Watania)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved