Kini Pengungsi Eks Gafatar Mulai Rasakan Ini
Baru dua hari berada di penampungan di Kompleks Transito Surabaya, Jawa Timur, pengungsi eks Gafatar sudah mulai merasa bosan.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Baru dua hari berada di penampungan di Kompleks Transito Surabaya, Jawa Timur, pengungsi eks Gafatar sudah mulai merasa bosan.
Mereka pun merasa tubuh pegal-pegal karena tidak ada aktivitas yang dapat mereka lakukan.
Mulyono (43), salah satu warga asal Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto sejak pagi hanya berbaring di tempat tidur. Sesekali, dia keluar dan duduk di teras, ngobrol dengan sesama pengungsi, lalu tidur lagi.
"Badan capek kalau seharian hanya diam dan tidur, di Kalimantan mulai pagi saya sudah bekerja di ladang," kata dia, Minggu (24/1/2015) siang.
Berladang dan bertani, adalah aktivitas Mulyono bersama isteri dan dua anaknya di Mempawa, Kalimantan Barat, setiap hari. Pagi bekerja, siang istirahat sebentar, lalu bekerja lagi, hingga sore hari.
Hal yang sama juga dialami Suprayitno (50), warga dari Kabupaten Kediri. Dia bahkan khawatir akan jatuh sakit jika tubuh tidak digerakkan untuk bekerja.
"Kaki saya sudah mulai kesemutan sejak pagi tadi," kata Suprayitno.
Suprayitno dan Mulyono adalah dua pengungsi eks Gafatar dari sekitar 730 lebih pengungsi yang dipulangkan dari Kalimantan, Sabtu (23/1/2016) pagi.
Mereka diangkut dua pesawat Lion Air dari Pontianak. Mereka menempati sejumlah gedung di Kompleks Transito milik Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Jawa Timur.
Para pengungsi eks Gafatar itu akan dipulangkan ke daerah masing-masing pada Selasa (26/1/2016) depan, setelah didata dan diberi pembinaan oleh tim dari Pemprov Jatim.