Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Butuh Rp 5 T Bangun Jalan Layang di Manado

Pemerintah Kota Manado terus mencari solusi untuk menangani kemacetan di Manado yang makin menjadi-jadi.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor:
TRIBUNMANADO GRAFIS/YUDIAWAN NUGRAHA
Grafis sejumlah mega proyek di Sulawesi Utara mulai dari Ring Road II, Tol Manado-Bitung, serta Kawasan Ekonomi Khusus. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO -  Pemerintah Kota Manado terus mencari solusi untuk menangani kemacetan di Manado yang makin menjadi-jadi.

Memperlebar dan memperluas jalan di Manado semakin sulit di tengah pesatnya pembangunan rumah, pertokon maupun gedung lainnya.

Satu di antara solusi yang direncanakan Pemko Manado yakni pembangunan jalan layang dan jalan tol yang diajukan ke Pemerintah Pusat.

Menurut Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Manado Bartje Assa, pembangunaan kedua moda jalan ini membutuhkan biaya Rp 5 triliun.

"Pertama yang dilihat di sisi pendapatan daerah, monorel bus train yang kecil akan disedikan di kota Manado. Perencanaan pengadaan dilaksanakan bersama pembuatan jalan layang, dan masterplan-nya sudah ada di Bapeda," ungkap Bartje Kepada Tribun Manado, Jumat (08/01).

Menurut dia, Bappeda sudah diperintahkan langsung oleh Wali Kota Manado Royke Roring untuk membuat proposal tentang jalan layang dan tol, kemudian ditujukan ke Kementerian Pekerjaan Umum dengan anggaran sebesar Rp 5 triliun.

"Memang harus ada keterlibatan pemerintah provinsi, apalagi ini merupakan komitmen bagi gubernur terpilih nanti. Kemudian ini sudah ditentukan dalam studi masterplan tahun 2013 lalu,"ungkap Bartje.

Selain itu menurut Bartje, nantinya akan ada moda transportasi baru dalam kota, tinggal melihat yang cocok dalam kota, apakah monorel, trem atau bus train.

"Pertama yang mesti dilihat dari sisi penganggaran, cukup tidak, karena kalau monorel itu 1 kilometer Rp 200 miliar, sedangkan bus train satu kilometer Rp 500 juta. Yang jelas besar sekali investasi yang harus ditanamkan," jelas Bartje.

Lanjutnya, kota yang berkembang tidak bisa dibebaskan atau di hindari, sambari berharap program ini berjalan lancar. Apalagi pemerintah tidak bisa membendung orang untuk membangun. Kemacetan tidak bisa dikendalikan dan permasalahan yang banyak adalah banjir sampah, banjir kendaraan, banjir air dan banjir urbanisasi.

"Harapannya anggaran berjumlah Rp 5 triliun ini bisa terpenuhi, dan apa yang kita rencanakan ini bisa berjalan dengan baik. Di mana rencananya akan dimulai dari tol Manado-Bitung sampai dengan ujung Malalayang," pungkas dia.

Bahas Mega Proyek
Penjabat Gubernur Sulut Soni Sumarsono mengaku sering berkomunikasi dengan Gubernur Sulut terpilih Olly Dondokambey.

Salah satu yang mereka bicarakan adalah masalah proyek. "Kita selalu berkomunikasi tentang rencana pembangunan Sulut ke depan, tentang mega proyek besar di Sulut," kata dia di sela - sela Pelantikan Penjabat Wali Kota Tomohon Sanny Parengkuan, Jumat (8/1) di Graha Gubernuran Sulut.

Dikatakan Ditjen Otda ini, Olly berpesan padanya agar proyek diurus sesuai aturan serta transparan. "Ia minta agar tak ada jatah-jatahan," kata dia. (lix/art)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved