Surat Adven Uskup Keuskupan Manado 2015
Hari Minggu, tanggal 29 November 2015, kita memasuki MASA ADVEN, awal tahun liturgi yang baru.
Penulis: | Editor:
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Umat yang dikasihi Tuhan, saudara-saudari, bapa ibu, suster bruder frater dan para pastor yang dikasihi Tuhan,
Hari Minggu, tanggal 29 November 2015, kita memasuki MASA ADVEN, awal tahun liturgi yang baru. Kita mempersiapkan diri dalam penantian akan perayaan Natal, kelahiran Tuhan Yesus Kristus yang kita rayakan pada tanggal 25 Desember nanti.
Natal, utamanya adalah perayaan keluarga: dengan penuh sukacita keluarga-keluarga kristiani mensyukuri kelahiran bayi Yesus. Karena itu pada pada masa Adven ini, keluarga-keluarga beriman mempersiapakan pesta kelahiran Sang Penebus mentaati ajakan dan seruan Yohanes Pembabtis: "Persiapkanlah jalan bagi Tuhan, luruskanlah jalan bagiNya!" (Luk. 3:4). Ada berbagai kegiatan jasmani dan rohani dirancang oleh keluarga-keluarga untuk menyongsong dan memaknai perayaan Natal Yesus Kristus ini.
Namun demikian, tidak selalu kelahiran seorang bayi diterima dengan baik dan disyukuri oleh keluarganya. Di jalan kita ini ada catatan tentang bayi-bayi yang tidak dikehendaki, dibuang atau diaborsi oleh orang-orang tak bertanggungjawab. "Abortus" adalah pembunuhan janin yang keji, kejam dan teramat menyedihkan. Pada zaman Yesus, raja Herodes tidak menghendaki kelahiran anak Yesus. Ia khawatir akan disaingi Yesus, sang messias: maka raja yang bengis itu menyuruh serdadu-serdadunya membunuh bayi-bayi yang diperkirakan seumur dengan Yesus.
Sementara Herodes menunjukkan penolakan besar akan kehadiran Yesus, seorang perempuan sederhana bernama Maria mendapat berita dari Malaikat Gabriel: "Engkau akan mengandung dan melahirkan anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus." (Luk 1:31)...Ia terkejut dan bertanya-tanya dalam hati akan arti makna berita itu, dalam iman akan rencana Allah, menjawab dengan rendah hati: "Aku ini hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataanmu itu.." (Luk 1:38).
Kesediaan Maria untuk melaksanakan kehendak Tuhan untuk menjadi Ibu dari Yesus, Anak Allah yang Mahatinggi (Luk 1:32), tidak berarti bahwa segala sesuatunya akan mudah dan berlangsung dengan lancar. Ternyata dituntut banyak kesabaran dan keuletan, kerelaan untuk memberi diri dan berkurban. Maria dan Yusuf harus pergi mendaftarkan diri di kota asalnya yaitu dari Nasaret di Galilea menuju Yudea ke kota Daud yang bernama Betlehem. Sesudah perjalanan yang jauh dan melelahkan, mereka pun tidak dapat rumah penginapan. Maka ketika tibalah waktunya bagi Maria untuk melahirkan seorang anak laki-laki, anak itu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan (Lihat Lukas 2:1-7). Maria dan Yusuf memberi diri dan rela berkurban untuk menyelamatkan kelahiran anak Yesus di tengah situasi yang sulit dan serba kekurangan. Mereka mengusahakan apa yang mungkin di tengah situasi serba tidak ada!
Umat terkasih, saya mengajak kita sekalian, teristimewa keluarga-keluarga untuk mempersiapkan pesta Natal sambil belajar dari Maria dan Yusuf.
Belajar memberi diri bagi kebaikan dan kesejahteraan bersama, bagi orang yang membutuhkan perhatian dan bantuan kita bahkan di tengah situasi yang serba tidak ada sebagaimana pengalaman Maria dan Yusuf. Gereja mengajak kita untuk memberi diri bagi kesejahteraan bersama.
Tidak memikirkan kepentingan diri sendiri saja, tetapi memberi diri dengan melakukan kegiatan yang menghasilkan kesejahteraan bagi sesama. Selamat mempersiapkan Natal Yesus Kristus. Selamat memberi diri untuk menghasilkan kesejahteraan bersama saudara-saudari yang membutuhkan.
Mengakhiri surat Adven ini saya hendak mengajak seluruh umat untuk berpartisipasi pada Pemilihan Umum untuk memilih Pemimpin Propinsi, Kabupaten dan Kota (tanggal 9 Desember 2015). Hendaklah umat aktif turut memilih. Karena pilihanmu turut menentikan siapa yang akan menjadi Pemimpin. Jangan "Golput", kita harus turut serta menentukan siapa yang akan menjadi Pemimpin Kita. Pilih orang yang kita kenal dan tahu bahwa dia itu baik dan mampu memimpin kita. Pelajari dan cari tahu siapa orangnya. Anda bebas memilih sesuai hati nurani. Pilih yang baik dan benar.
Surat Adven ini wajib dibacakan di semua gereja dan kapela di wilayah Keuskupan Manado pada hari Minggu Adven I, tanggal 29 November 2015, atau pada waktu lain yang dianggap tepat sesuai kondisi setempat
Manado, 25 November 2015
Mgr. Josep Suwatan, MSC
Uskup Keuskupan Manado