Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berkumpul Lalu Berdoa untuk Arwah Umat Beriman

Maria Saminem, Ketua Dewan Stasi Santo Ignatius Molibagu Pinolosian Paroki Santa Maria Pengantara Kosio tidak melupakan dua hari penting dalam tradisi

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor:

TRIBUNMANADO.CO.ID - Maria Saminem, Ketua Dewan Stasi Santo Ignatius Molibagu Pinolosian Paroki Santa Maria Pengantara Kosio tidak melupakan dua hari penting dalam tradisi Gereja Kristen Katolik.

Sejak Hari Raya Orang Kudus, Minggu (1/11), ia sudah meminta umat berdoa untuk arwah umat beriman yang masih dalam pentahiran di api penyucian sesuai isi Kitab Suci dan tradisi. Peringatan arwah semua umat beriman sendiri dilaksanakan Senin (2/11).

Maria selalu berdoa bersama keluarga atau berdoa pribadi karena yakin persekutuan Gereja (umat Allah) menembus batas waktu dan tempat sesuai hakikat Katolik itu sendiri. Seperti yang di dunia berdoa bagi mereka yang belum siap bertemu bapa di surga, mereka yang berada di surga juga berdoa bagi yang ada di dunia maupun yang ada di tempat penyucian

"Saya juga sering meminta anak-anak membersihkan kuburan ayah mereka dan berdoa bersama jika semua ada di rumah," ujarnya.

Peringatan arwah umat beriman dilaksanakan juga di stasi lain dalam paroki yang sama dan di semua gereja Kristen Katolik di seluruh dunia. Di stasi Santo Yusuf Mopuya, misa diadakan pukul enam pagi dan dipimpin pastor Putut Harianto.

Darmo, umat stasi Santo Yusuf, mengatakan pastor memberkati bunga dan lilin. Bunga itu kemudian ditaburkan umat di kuburan dan lilin dinyalakan. "Bunga tanda keharuman amal bakti mereka yang telah meninggal. Sedangkan lilin ialah tanda terang Roh Kudus yang akan menyertai para arwah dalam surga," katanya.

Misa pada waktu yang sama juga diadakan di stasi Santo Yoseph Werdi Agung. Misa dipimpin oleh pastor paroki, pastor Stenly Mokodompit.

Berbeda dengan umat Mopuya yang membawa sendiri lilin dan bunga ke kubur, kuburan di Werdi Agung langsung diberkati oleh pastor Stenly. Umat Werdi Agung memiliki kuburan sendiri. "Di sana ada kuburan Katolik. Jadi pastor yang langsung memberkati," katanya.

Peringatan yang sama juga dilakukan pada beberapa stasi dalam waktu berbeda, masih dalam paroki yang sama. Peringatan di pusat Paroki Kosio dipimpin oleh pastor Melky Pantouw.

"Di Kosio pada pukul empat sore. Untuk Tambun dipimpin pastor Stenly pada waktu yang sama," ujarnya. (dma)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved